Wednesday, March 20, 2013

Keputusan Penanaman Modal dan Ketidak Pastian


Keputusan Penanaman Modal dan Ketidak Pastian
A.   Pendahuluan
Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba, tentunya perusahaan harus juga memperhatikan bagaimana cara pengambilan keputusan yang akurat. Pengambilan keputusan penanaman modal penting bagi perusahaan, karena penanaman modal berkaitan dengan keterikatan sumber dana perusahaan dalam jumlah relative besar, jangka waktu relatif lama dan masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.
Oleh karena itu, diperlukan kecermatan manajemen dalam mengambil keputusan. Apabila seorang manajer salah dalam mengambil keputusan maka akan menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan, keputusan yang tepat akan membawa perusahaan tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Untuk penilaian dan pengambilan keputusan investasi, setiap perusahaan yang melakukan investasi pada barang modal mempunyai harapan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang ditanam pada perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

B.   Resiko dan Keputusan Investasi
Memperhitungkan kemungkinan bahwa cash flow tidak berubah dan berbagai resiko yang mungkin saja terkandung dalam perkiraannya. Dalam kenyataannya, cash flow mendatang yang berhubungan dengan pengenalan tempat penjualan baru atau produk baru, hanya bias ditaksir berdasarkan apa yang diduga akan terjadi nanti,bukan apa yang betul-betul terjadi.

C.   Penyesuaian untuk resiko dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan terdapat penyesuaian resiko yang meliputi empat kriteria keputusan, yaitu:
1.  Kriteria Variasi Koefisien
Kriteria variasi koefisien adalah ratio standar deviasi pada expected present value. Efisien variasi dari probability menunjukkan jumlah standar deviasi atau resiko per rupiah dari expected present value atau return.
2.  Kriteria expected present value dengan menggunakan discount rate yang berbeda.
Adalah menggunakan lebih tinggi untuk memperoleh lebih banyak alternatif-alternatif keputusan yang mengandung resiko atau disebut juga dengan opportunity discount rate (ODR). ODR adalah tingkat bunga yang paling tinggi yang dapat dihasilkan atau diperoleh pada tingkat resiko yang sama.
3.  Kriteria akuivalensi kepastian
Dari suatu keputusan mempunyai alternatif lebih dari satu kemungkinan hasil yaitu, sejumlah uang yang tersedia dengan pasti yang menyebabkan pengambil keputusan menerima sejumlah uang tersebut.
4.  Kriteria keputusan maksimum
Adalah istilah yang biasanya digunakan untuk memilih hasil yang terbesar dari hasil yang terkecil (minimum) yang dihubungkan dengan setiap alternatif keputusan.
Penentuan kriteria keputusan yang akan diaplikasikan dari empat kriteria keputusan diatas tergantung atas tiga faktor, yaitu:
1.  Seseorang harus mempertmbangkan fluktuasi yang menunjukkan bahwa orang dihadapkan dengan keputusan nyata.
2.  Seseorang harus mempertimbangkan besarnya spekulasi.
3.  Pembuat keputusan berpendirian pada resiko dan ketidakpastian, meliputi tingkat kesukaan atau penolakan resiko individu. Faktor yang penting adalah kemauan dari pembuat keputusan untuk menerima resiko dengan segala konsekuensinya.

D.   Searh Cost dan Nilai Informasi
Searh cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan oleh pengambil keputusan dan dalam waktu yang terbatas. Searh cost dilakukan melalui:
1.    Survey terhadap pelanggan yang potensial.
2.    Penggunaan computer.
3.    Stimulasi atau dorongan.
Nilai informasi adalah perbedaan antara informasi yang telah didapatkan dan yang diperoleh apabila dapat diketahui kepastian hasil sebelum evaluasi terhadap keputusan yang telah dibuat. Kualitas sebuah keputusan tergantung pada 3 pertimbangan besar, yaitu:
1.    Apakah pencarian informasi dilaksanakan pada titik yang menunjukkan bahwa titik tersebut secara marjinal menguntungkan atau tidak untuk melanjutkan prosedur pencarian?
2.    Apakah informasi yang didapat digunakan dalam bentuk appropriate?
3.    Apa ukuran keputusan yang digunakan?

E.   Pemilihan Waktu dalam Pengambilan Keputusan
Keputusan sebaiknya tidak dibuat secara irrevocable sebelum keputusan harus dijatuhkan. Gunanya agar dapat mempertimbangkan tentang kenaikan harga dan fluktuasi keputusan mempertimbangkan tingkat sensitivitas suatu keputusan tersebut dengan menggunakan asumsi.
Analisis sensitivitas didefinisikan sebagai penentua suatu keputusan untuk mendapatkan tingkat ketidaktelitian pada asumi yang digunakan atau yang mendasari, dan dapat ditolerir tanpa menyebabkan ketidaktepatan suatu keputusan, jadi dapat disimpulkan bahwa kepututsan yang baik, apabila:
1.    Didasarkan pada ketepatan penyesuaian informasi expected present value.
2.    Diperoleh dari prosedur penelitian yang diambil dari titik yang menunjukkan bahwa penambahan informasi akan menurun dengan tujuan untuk menyeimbangkan biaya perolehan suatu informasi.
3.    Ditemukan dengan menggunakan kriteria keputusan yang tepat.
4.    Dibuat pada waktu yang optimal.
5.    Kualifikasi yang sesuai dengan pernyataan dari keputusan yang mendasarinya.

F.    Metode-metode memasukkan resiko kedalam penyusunan anggaran modal.
Ada beberapa metode untuk memasukkan resiko kedalam penyusunan analisis, antara lain:
1.    Pendekatan persamaan kepastian, berusaha memasukkan fungsi utilitas manajer kedalam analisis.
Pendekatan persamaan kepastian melakukan upaya langsung untuk memungkinkan para pengambil keputusan memasukkan fungsi utility kedalam analisis. Manajer keuangan dapat menambahkan sejumlah uang dollar tertentu yang dirasanya setara dengan perkiraan cash flow yang mengandung resiko yang ditawarkan oleh investasi untuk cash flow tersebut dalam analisis anggaran modal.
2.    Tarif diskonto yang disesuaikan dengan resiko, didasarkan pada gagasan bahwa para investor harus disediakan rate of return yang lebih tinggi untuk proyek-proyek yang resikonya lebih tinggi.
Penggunaan tingkat diskonto yang  disesuaikan menurut resiko didasarkan peda konsepsi bahwa para investor meminta return yang lebih tinggi untuk proyek yang lebih berisiko.
Required rate of return atas suatu investasi harus mencakup konpensasi bagi penundaan konsumsi yang besarnya sama dengan rate of return bebas-resiko, ditambah konpensasi bagi pengambilan resiko. Bila resiko yang terkandung dalam investasi tersebut lebih besar daripada resiko pada usaha sejenis, tingkat diskonto dinaikkan untuk member konpensasi bagi tambahan resiko itu. Bila perusahaan menetapkan required rate of return untuk proyek dengan tingkat resiko tertentu, maka cash flow diperhitungkan surut kemasa sekarang dengan tingkat diskonto yang disesuaikan dengan resiko.
3.    Metode persamaan kepastian dan metode penyesuaian tingkat diskonto menurut resiko.
Perbedaan pokok antara pendekatan persamaan kepastian dan pendekatan penyesuaian tingkat diskonto menurut resiko, terletak pada cara memasukkan resiko kedalam kalkulasi. Persamaan kepastian menetapkan atau menyesuaikan kebawah nilai dari perkiraan cash flow setelah pajak yang menyebabkan proyek yang mengandung resiko memiliki nilao bersih saat ini lebih mudah. Di laon pihak, penyesuaian tingkat disskonto menurut resiko membiarkan cash flow dalam nilai perkiraannya dan menyesuaikan required rate of return untuk mengkompensasikan resiko tambahan.
Perbedaan lain dalam penyesuaian resiko, penyesuaian tingkat diskonto berdasarkan resiko memiliki asumsi tersirat bahwa resiko semakin besar bila kita menambah jangkauan waktu. Walaupun asumsi ini tidak bias dikatakan baik atau buruk, kita harus menyadari atau memahaminya.

G.   Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusa terdapat penyesuaian resiko yng meliputi empat kriteria, yaitu: kriteria variasi koefisiean, kriteria expected present value, kriteria akuivalensi kepastian, dan kriteria keputusan maksimum.
Sedangkan pemilihan waktu dalam mengambil keputusan sebaiknya tidak dibuat secara irrevocable sebelum keputusan harus dijatuhkan. Gunanya agar dapat mempertimbangkan tentang kenaikan harga dan fluktuasi keputusan mempertimbangkan tingkat sensitivitas suatu keputusan dengan menggunakan asumsi.
Daftar Bacaan
Martin, John. dkk. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 1994.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ekonomi_manajerial/bab2_pengambilan_dalam_kondisi_resiko_dan_ketidakpastian.pdf.Tgl 21 Maret 2010.

No comments:

Post a Comment