Keputusan
Penanaman Modal dan Ketidak Pastian
A. Pendahuluan
Pada
umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba, tentunya
perusahaan harus juga memperhatikan bagaimana cara pengambilan keputusan yang akurat.
Pengambilan keputusan penanaman modal penting bagi perusahaan, karena penanaman
modal berkaitan dengan keterikatan sumber dana perusahaan dalam jumlah relative
besar, jangka waktu relatif lama dan masa yang akan datang penuh dengan
ketidakpastian.
Oleh karena itu, diperlukan kecermatan manajemen dalam
mengambil keputusan. Apabila seorang manajer salah dalam mengambil keputusan
maka akan menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan, keputusan yang tepat
akan membawa perusahaan tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Untuk penilaian
dan pengambilan keputusan investasi, setiap perusahaan yang melakukan investasi
pada barang modal mempunyai harapan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali
dana yang ditanam pada perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
B. Resiko
dan Keputusan Investasi
Memperhitungkan
kemungkinan bahwa cash flow tidak berubah dan berbagai resiko yang mungkin saja
terkandung dalam perkiraannya. Dalam kenyataannya, cash flow mendatang yang
berhubungan dengan pengenalan tempat penjualan baru atau produk baru, hanya
bias ditaksir berdasarkan apa yang diduga akan terjadi nanti,bukan apa yang
betul-betul terjadi.
C. Penyesuaian
untuk resiko dalam pengambilan keputusan
Dalam
pengambilan keputusan terdapat penyesuaian resiko yang meliputi empat kriteria
keputusan, yaitu:
1. Kriteria
Variasi Koefisien
Kriteria
variasi koefisien adalah ratio standar deviasi pada expected present value. Efisien
variasi dari probability menunjukkan jumlah standar deviasi atau resiko per
rupiah dari expected present value atau return.
2. Kriteria
expected present value dengan menggunakan discount rate yang berbeda.
Adalah menggunakan lebih tinggi
untuk memperoleh lebih banyak alternatif-alternatif keputusan yang mengandung resiko
atau disebut juga dengan opportunity discount rate (ODR). ODR adalah tingkat bunga yang paling tinggi yang dapat
dihasilkan atau diperoleh pada tingkat resiko yang sama.
3. Kriteria
akuivalensi kepastian
Dari suatu keputusan
mempunyai alternatif lebih dari satu kemungkinan hasil yaitu, sejumlah uang
yang tersedia dengan pasti yang menyebabkan pengambil keputusan menerima
sejumlah uang tersebut.
4. Kriteria
keputusan maksimum
Adalah istilah yang biasanya
digunakan untuk memilih hasil yang terbesar dari hasil yang terkecil (minimum)
yang dihubungkan dengan setiap alternatif keputusan.
Penentuan kriteria keputusan yang akan diaplikasikan dari
empat kriteria keputusan diatas tergantung atas tiga faktor, yaitu:
1. Seseorang harus mempertmbangkan fluktuasi yang
menunjukkan bahwa orang dihadapkan dengan keputusan nyata.
2. Seseorang harus mempertimbangkan besarnya spekulasi.
3. Pembuat keputusan berpendirian pada resiko dan
ketidakpastian, meliputi tingkat kesukaan atau penolakan resiko individu.
Faktor yang penting adalah kemauan dari pembuat keputusan untuk menerima resiko
dengan segala konsekuensinya.
D. Searh
Cost dan Nilai Informasi
Searh cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam
mendapatkan informasi yang diperlukan oleh pengambil keputusan dan dalam waktu
yang terbatas. Searh cost dilakukan melalui:
1. Survey
terhadap pelanggan yang potensial.
2. Penggunaan
computer.
3. Stimulasi
atau dorongan.
Nilai
informasi adalah perbedaan antara informasi yang telah didapatkan dan yang
diperoleh apabila dapat diketahui kepastian hasil sebelum evaluasi terhadap
keputusan yang telah dibuat. Kualitas sebuah keputusan tergantung pada 3
pertimbangan besar, yaitu:
1. Apakah
pencarian informasi dilaksanakan pada titik yang menunjukkan bahwa titik tersebut
secara marjinal menguntungkan atau tidak untuk melanjutkan prosedur pencarian?
2. Apakah
informasi yang didapat digunakan dalam bentuk appropriate?
3. Apa ukuran
keputusan yang digunakan?
E. Pemilihan
Waktu dalam Pengambilan Keputusan
Keputusan
sebaiknya tidak dibuat secara irrevocable sebelum keputusan harus dijatuhkan. Gunanya agar dapat mempertimbangkan tentang kenaikan harga
dan fluktuasi keputusan mempertimbangkan tingkat sensitivitas suatu keputusan
tersebut dengan menggunakan asumsi.
Analisis sensitivitas didefinisikan sebagai penentua
suatu keputusan untuk mendapatkan tingkat ketidaktelitian pada asumi yang
digunakan atau yang mendasari, dan dapat ditolerir tanpa menyebabkan
ketidaktepatan suatu keputusan, jadi dapat disimpulkan bahwa kepututsan yang
baik, apabila:
1. Didasarkan
pada ketepatan penyesuaian informasi expected present value.
2. Diperoleh
dari prosedur penelitian yang diambil dari titik yang menunjukkan bahwa
penambahan informasi akan menurun dengan tujuan untuk menyeimbangkan biaya
perolehan suatu informasi.
3. Ditemukan dengan menggunakan kriteria keputusan yang
tepat.
4. Dibuat pada waktu yang optimal.
5. Kualifikasi yang sesuai dengan pernyataan dari keputusan
yang mendasarinya.
F. Metode-metode memasukkan resiko kedalam penyusunan
anggaran modal.
Ada beberapa metode untuk memasukkan resiko kedalam
penyusunan analisis, antara lain:
1. Pendekatan persamaan kepastian, berusaha memasukkan
fungsi utilitas manajer kedalam analisis.
Pendekatan persamaan kepastian melakukan upaya langsung
untuk memungkinkan para pengambil keputusan memasukkan fungsi utility kedalam
analisis. Manajer keuangan dapat menambahkan sejumlah uang dollar tertentu yang
dirasanya setara dengan perkiraan cash flow yang mengandung resiko yang
ditawarkan oleh investasi untuk cash flow tersebut dalam analisis anggaran
modal.
2. Tarif diskonto yang disesuaikan dengan resiko, didasarkan
pada gagasan bahwa para investor harus disediakan rate of return yang lebih
tinggi untuk proyek-proyek yang resikonya lebih tinggi.
Penggunaan tingkat diskonto yang disesuaikan menurut resiko didasarkan peda
konsepsi bahwa para investor meminta return yang lebih tinggi untuk proyek yang
lebih berisiko.
Required rate of return atas suatu investasi harus
mencakup konpensasi bagi penundaan konsumsi yang besarnya sama dengan rate of
return bebas-resiko, ditambah konpensasi bagi pengambilan resiko. Bila resiko
yang terkandung dalam investasi tersebut lebih besar daripada resiko pada usaha
sejenis, tingkat diskonto dinaikkan untuk member konpensasi bagi tambahan
resiko itu. Bila perusahaan menetapkan required rate of return untuk proyek
dengan tingkat resiko tertentu, maka cash flow diperhitungkan surut kemasa
sekarang dengan tingkat diskonto yang disesuaikan dengan resiko.
3. Metode persamaan kepastian dan metode penyesuaian tingkat
diskonto menurut resiko.
Perbedaan pokok antara pendekatan persamaan kepastian dan
pendekatan penyesuaian tingkat diskonto menurut resiko, terletak pada cara
memasukkan resiko kedalam kalkulasi. Persamaan kepastian menetapkan atau
menyesuaikan kebawah nilai dari perkiraan cash flow setelah pajak yang
menyebabkan proyek yang mengandung resiko memiliki nilao bersih saat ini lebih
mudah. Di laon pihak, penyesuaian tingkat disskonto menurut resiko membiarkan
cash flow dalam nilai perkiraannya dan menyesuaikan required rate of return
untuk mengkompensasikan resiko tambahan.
Perbedaan lain dalam penyesuaian resiko, penyesuaian
tingkat diskonto berdasarkan resiko memiliki asumsi tersirat bahwa resiko
semakin besar bila kita menambah jangkauan waktu. Walaupun asumsi ini tidak
bias dikatakan baik atau buruk, kita harus menyadari atau memahaminya.
G. Kesimpulan
Dalam pengambilan
keputusa terdapat penyesuaian resiko yng meliputi empat kriteria, yaitu:
kriteria variasi koefisiean, kriteria expected present value, kriteria
akuivalensi kepastian, dan kriteria keputusan maksimum.
Sedangkan pemilihan waktu dalam mengambil keputusan
sebaiknya tidak dibuat secara irrevocable sebelum keputusan harus dijatuhkan.
Gunanya agar dapat mempertimbangkan tentang kenaikan harga dan fluktuasi
keputusan mempertimbangkan tingkat sensitivitas suatu keputusan dengan
menggunakan asumsi.
Daftar
Bacaan
Martin, John. dkk. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada. 1994.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ekonomi_manajerial/bab2_pengambilan_dalam_kondisi_resiko_dan_ketidakpastian.pdf.Tgl
21 Maret 2010.
No comments:
Post a Comment