Tuesday, April 15, 2014

Membangun Percaya Diri Pada Remaja

Terima Kasih Telah Mengunjugi Juragan Makalah, Berikut Ini Adalah Makalah Psikologi Perkembangan Dengan Judul  Makalah Membangun Percaya Diri Pada Remaja, Dengan Pembahasan Bab II : Kenali Diri Anda Dahulu, Konsep Diri Pada Remaja, Bab III : Percayai Diri Sendiri, Kekuatan Dalam Diri Manusia, Melihat Diri Sendiri, Bab IV : Latihlah Kebiasaan, Kebiasaann Remaja Yang Efektif, Kebiasaan Remaja Yang Tidak Efektif. Semoga Bermanfaat, Yakin Usaha Sampai.


BAB I
Pendahuluan
A.                 Pendahuluan
Banyak orang yang menghindar dari belajar cara mengeluarkan potensi tak terbatas seseorang. Mengenali diri, mempercayai diri, menetapkan sasaran, menguasai hidup dan menggunakan tujuan seseorang. Atau juga banyak orang yang mempunyai bakat dan potensi, tetapi belum mampu untuk menggali potensi atau bakat itu sendiri karena tidak ada rasa percaya diri.
Dengan percaya diri kita juga bisa mengenali kebiasaan-kebiasaan remaja yang efektif atau yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan kebiasaan-kebiasaan remaja sekarang ada yang efektif dan ada pula yang tidak efektif.
Dari latar belakang masalah di atas, penulis mencoba untuk menjelaskan permasalahan di atas, agar pembaca bisa memahami dan mengambil kesimpulan dari bacaan tersebut dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Kenali diri anda terlebih dahulu
2.      Percayalah pada diri sendiri
3.      Latihlah kebiasaanmu

 
BAB II
Kenali Diri Anda Terlebih Dahulu
A.     Pembahasan
Betapa penting untuk mengetahui siapa kita. Tampak seperti titik awal yang baik, bukan? Bagaimanapun juga, bagaimana Anda dapat berharap memahami orang lain jika Anda sendiri tidak mengerti diri Anda? Bagaimana Anda dapat respek kepada orang lain jika Anda tidak respek kepada diri sendiri? Dasar respek kepada diri sendiri adalah pengendalian diri dan ini dimulai dengan memahami diri sendiri.
Jadi, siapa Anda? Jika nama Anda harus dimasukan dalam sebuah kamus bagaimana Anda akan mendefinisikan diri Anda? Berhentilah sejenak dan pikirkan itu.
Sekarang, jangan panik dan katakan: “astaga”, saya bahkan tidak tahu siapa saya sekarang. Karena saya dapat mengatakan kepada Anda bahwa Anda pasti tahu siapa diri Anda, Anda dapat member jawaban yang benar jika Anda memikirkannya. Gunakan beberapa menit unutk menulis apa saja yang terlintas di kepala Anda.
Kita dapat menentukan identitas kita dengan menilai tindakan-tindakan kita sendiri, tetapi kita harus sadar akan apa yang akan kita lakukan dan yang saya maksudkan itu ialah waspada akan apa yang akan kita lakukan. Hanya dengan mempelajari diri dan mengamati diri kita dapat disadarkan bahwa kita ini sebenarnya tidak waspada. Ini tidak selalu mudah sebagaimana Robbie Burns dengan jitu mengungkapkannya: “ Saya mendambakan kuasa yang akan diberikan karunia kepada kita, untuk melihat diri kita sebagaimana orang lain melihat kita.”
Gagasan yang ingin disampaikan penulis kepada Anda adalah bahwa manusia sebagai satu spesies, bukanlah suatu makhluk yang lengkap. Masing-masing harus belajar mengembangkan lebiih lanjut dengan upaya mereka sendiri, jika tidak maka mereka kehilangan kapasitas untuk berkembang.
Berkembang atau berevolusi dalam hal ini berarti pengembangan kualitas-kualitas batin. Evolusi individual kita bergantung pada pengertian kita berkenaan kita dapat menjadi apa dan apa yang harus kita lakukan untuk mencapai ini. Kebenaran dari hal ini adalah bahwa sebelum kita dapat memperoleh kemampuan yang tidak kita miliki kita harus pertama-tama memperoleh kemampuan yang kita pikir kita miliki. Ini merupakan hal penting, kita harus pertama-tama memperoleh kualitas-kualitas yang kita pikir kita miliki, tetapi yang mengenainya kita menipu diri sendiri.
Evaluasi diri memungkinkan kita mengetahui batas-batas kita dan menemukan potensi kita sendiri. Tidaklah mungkin untuk mengetahui diri kita dengan benar tanpa mengetahui cacat dan kekurangan kita. Hanya dengan evaluasi diri kita dapat menetapkan kepada apa kita berpihak dan nilai-nilai ini menciptakan dasar bagi konsep diri.
B.   Konsep diri
Konsep diri terbentuk dari tiga bagian kritis dan ini adalah cita-cita diri, citra diri, dan harga diri. Cukup sederhana cita-cita diri adalah pribadi yang sangat Anda inginkan terjadi. Ini adalah gagasan Anda tentang apa yang disebut seorang yang berhasil. Citra diri Anda adalah cara Anda melihat diri Anda dan paling penting bagaimana Anda berpikir tentang diri Anda. Ini bagaikan sebuah cermin batin, ini adalah yang Anda rasakan mengenai diri Anda sekarang dan citra diri Anda mungkin masih didasarkan pada persepsi orang lain mengenai Anda. Tahukah Anda bahwa kesuksesan berawal ketika Anda mulai menolak citra orang lain tentang Anda?
Ada seorang anak laki-laki muda yang tinggal dengan neneknya sejak ia baru berusia beberapa tahun. Ia tidak mempunyai keyakinan diri, seakan-akan citra dirinya menghancurkannya. Orang lain merasakan ia memiliki sedikit keyakinan, khususnya orang yang suka mengganggu di sekolah yang menderanya lebih hebat daripada yang mungkin ia seharusnya lakukan. Anak muda itu menyerang pengganggu tersebut dan memukulnya hingga jatuh ke tanah. Itu terjadi sekitar tahun 1670 dan kisah ini bukanlah untuk mengilustrasikan mengapa ia menyerang, ini lebih memperlihatkan apa yang terjadi setelah ia menyerang. Dalam beberapa menit anak laki-laki itu mempunyai citra diri yang baru. Dalam beberapa minggu ia menjadi kepala kelas dan pada masa berikutnya ia menjadi kepala di sekolahnya. Beberapa tahun kemudian ia diberi gelar bangsawan dan menjadi Sir Isaac Newton, penemu salah satu hukum universal terpenting. Penulis mengatakan bukan hanya dalam perasaan fisik Newton menerpakannya. Tingkat-tingkat lainnya membentuk salah satu dasar dari buku ini, yang dengan itu pengertian akan prinsip-prinsipnya akan membuat Anda tidak dapat dihentikan, jika diterapkan dengan benar.
Harga diri Anda, bagian ketiga dari konsep diri. Merupakan perasan Anda tentang diri Anda. Ini soal seberapa besar Anda menyukai diri Anda sebagai orang tua, bos, karyawan, suatu pribadi. Ini langsung menentukan keefektifan Anda dalam segala bidang kehidupan. Untung, konsep diri dapat ditempa dan karena itu harga diri dapat dibangun. Definisi terbaik harga diri adalah seberapa besar Anda menyukai diri Anda dan itu karenanya dapat ditingkatkan dengan mengatakan kepada diri Anda seberapa besar Anda menyukai diri Anda.
Anda segera belajar seperti halnya seorang anak bahwa menyukai atau bahkan mengasihi diri sendiri, yang merupakan hal paling alamiah untuk dilakukan pada waktu di dunia adalah bersifat mementingkan diri dan congkak. Anak-anak melihat diri mereka sebagai orang-orang kecil yang sangat penting namun menjelang masa dewasa semua teguran serta pesan yang bermaksud baik dalam masyarakat telah berurat dan berakar dengan kuat. Keraguan diri berkembang penuh dan penguatan berlanjut seraya tahun-tahun berlalu. Bagaimanapun juga apa yang akan orang lain pikirkan tentang Anda jika Anda hanya mengasihi diri Anda!
Anda harus memahami peranan vital yang dimainkan oleh citra diri Anda dalam pencapaian kesuksesan. Terlalu banyak kontak pendek pada peluang-peluang untuk sukses bila memiliki citra diri yang rendah, membatasi persepsi mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan dengan batasn-batasan yang mereka bebankan sendiri akibat kondisi yang ada. 
Pemikiran Untuk Ditaburkan: 
      1. Jika Anda mengerti atau menerima diri sendiri, bagaimana Anda dapat mengharapkan orang lain 
         mengerti atau menerima Anda. 
      2. Masa lalu Anda tidak sama dengan masa depan Anda kecuali jika Anda memilih untuk 
          membiarkan itu terjadi dengan terus menghidupkannya.
     3. Jika Anda tidak membuat kesalahan, Anda tidak berkembang. Belajarlah dan terus bergerak maju.
     4. Sikap Anda lebih penting daripada intelijensi atau fakta.
     5. Anda dapat melakukannya bila Anda percaya Anda dapat, hanya dengan demikianlah Anda akan 
        melihat bahwa Anda benar.
Sangatlah penting bahwa melalui pemahaman diri, penerimaan diri, dan perencanaan dalam hidup Anda. Anda mendorong emosi-emosi positif sehingga menjadi pemikiran yang mendominasi dalam pikiran Anda dan tentu mengecilkan dan menghilangkan emosi-emosi negative. Bila Anda percaya bahwa suatu sikap itu kuat dan positif, maka Anda benar-benar akan tampak mengendalikan kondisi Anda dan membuat keadaan mendukung Anda, bukan merugikan Anda. Kepercyaan Anda merupakan salah satu hal yang paling berharga yang Anda miliki, maka jangan biarkan orang-orang yang mempunyai sedikit kepercayaan atau tidak sama sekali mencoba menyesatkan Anda. Jika Anda mendengarkan mereka, Anda akan menjalani kehidupan mereka dan bukan kehidupan Anda sendiri. Mayoritas orang tidak menaruh banyak iman kepada kepercayaan/keyakinan, dan itulah sebabnya hanya suatu persentase kecil dari setiap generasi yang sepenuhnya menempuh kehidupan yang sudah mereka pilih sendiri. Sebagaimana Frank Lloyd Wright katakana: “sesuatu selalu terjadi kalau Anda benar-benar mempercayainya, dan kepercayaan akan hal itu membuatnya terjadi”.


BAB III
Percayalah Pada Diri Sendiri
A.   Kekuatan Dalam Diri Anda
Ketidak percayaan pasti berjalan beriringan dengan kegagalan untuk mencapai. Begitu banyak orang yang bahkan tidak tahu apa yang mereka inginkan dan mereka percaya bahwa mereka harus menerima kehidupan sebagaimana adanya. Mereka yang memang memiliki kecenderungan pada apa yang mereka inginkan, percaya bahwa mereka tadak pantas mendapatkannya. Telah dikatakan berkali-kali bahwa apa pun yang dapat dipahami dan dipercayai oleh pikiran manusia dapat tercapai. Unsur utama ntuk sukses adalah benar-benar mempercayai, dan kesuksesan sejati dimulai dengan mempercayai diri sendiri.
B.  Mengharapkan Bukan Mempercayai
Setiap hari di setiap lokasi ada orang-orang muda yang memulai karier baru. Mereka semua berharap bahwa suatu hari mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan, apa pun itu, dan mencapai puncak. Akan tetapi, mereka tidak pernah melakukannya karena ketidakyakinan yang mereka bawa menciptakan suatu penghalang, menyembunyikan dari pandangan jalur yang hanya dapat kelihatan bila disertai dengan keyakinan.
Sikap mereka adalah sikap orang rata-rata. Namun praktik pengutukan diri ini begitu tidak masuk akal, setengah dari populasi ada di atas rata-rata. Tetapi, suatu persentasi kecil dari setiap generasi benar-benar percaya bahwa mereka akan sukses dan dengan keyakinan itu mereka sanggup meraih puncak. Bila mereka mendefinisikan dengan tepat apa yang mereka inginkan, itu menjadi sesuatu yang tidak dapat dihentikan lagi. Fakta bahwa Anda sedang membaca makalah ini sebenarnya menempatkan Anda dalam persentase orang yang dapat mencapai apa pun yang mereka percayai. Keyakinan dapat membawa Anda jauh. Itu dapat membuat Anda melakukan sesuatu yang tampaknya tidak mungkin. Akan tetapi, sering kali yang menjadi balok sandungan adalah ketidaktahuan akan apa yang Anda inginkan.
Satu- satunya pertanyaan adalah apakah Anda akan memenuhi tujuan duniawi atau apakah Anda akan seperti yang dilakukan mayoritas orang, masuk kubur dengan musik masih ada dalam diri Anda, tidak sanggup memimpin simfoni kesuksesan Anda sendiri dengan tidak mempercayai bahwa Anda dapat menjadi suatu yang Anda inginkan, melakukan apa yang Anda inginkan dan mempunyai apa yang Anda inginkan?
Ini merupakan salah satu pertanyaan paling penting dalam kehidupan Anda. Apakah Anda akan mewujudkan potensi Anda dan menjadi segala sesuatuyang sanggup Anda capai? Kebanyakan orang tidak akan melakukan itu. Melalui evaluasi diri Anda akan memulai menetapkan nilai-nilai Anda, atau apa yang penting bagi Anda. Apa yang Anda inginkan dan sasaran-sasaran yang Anda tetapkan untuk mencapai apa yang Anda inginkan, ditekankan oleh suatu sistem nilai. Menetapkan nilai-nilai jauh di muka mempengaruhi pilihan yang harus Anda buat dalam kehidupan.
C.   Melihat Diri Sendiri
Sewaktu meningkatkan diri sendiri Anda harus melihat diri Anda sudah memiliki ciri serta kualitas yang ingin Anda peroleh. Pemikiran selalu datang sebelum tindakan. Sebelum kita dapat menjadi, kita harus menjadi, dan sebelum kita dapat menjadi kita harus sanggup membuat visualisasi dari apa yang kita inginkan, gol-gol serta hasil-hasil kita.
Lakukan latihan berikut ini: bayangkan diri Anda dalam sebuah gedung bioskop. Jadikanlah itu tempat yang nyaman, rileks. Apa yang Anda perhatikan di sekeliling Anda? Amati rinciannya. Apa warna dinding, langit-langit, tempat duduk, dan tirainya? Tirai terbuka dan layar bersinar dengan gambar seorang yang benar-benar Anda sukai. Buatlah gambar itu lebih besar dan lebih dekat dengan Anda. Perhatikan perubahan-perubahan dalam perasaan Anda. Buatlah gambar itu lebih kecil dan lebih jauh. Buatlah itu  tidak kelihatan pada jarak yang jauh dan kemudian kelihatan lain. Sekali lagi perhatikan bagaimana perasaan Anda berubah. Buatlah gambar keluar dari fokus semakin jauh, kemudian kembalikan itu ke fokusnya yang tajam. Buatlah itu hitam putih. Dan kemudian dalam kaya warna. Bereksperimenlah dan perhatikan persaan Anda. Semakin jelas dan hidup serta berwarna citra Anda semakin kuat juga perasaan Anda. Semakin lemah, semakin kecil dan semakin jauh citranya, semakin lemah juga perasaan Anda.
Visualisasi sangat penting bagi kesuksesan Anda dan merupakan salah satu alasan utama kita mempunyai imajinasi. Itu ada bukan untuk membuat kita takut sepanjang waktu, dipenuhi dengan kekhawatiran, keraguan, dan ketakutan. Itu berguna untuk melompat ke masa depan, membantu kita dalam menjadi apa yang kita inginkan dan menggunakan potensi kita. Gunakan itu, jangan salah gunakan itu.


 BAB IV
Latihlah Kebiasaanmu
A.     Pembahasan
Siapakah aku?
Aku adalah teman tetapmu. Aku adalah penolongmu yang terbesar atau bebanmu yang terberat. Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu menuju kegagalan. Aku sepenuhnya tunduk kepada perintahmu. Sebagian hal yang kulakukan mungkin sebaiknya kamu serahkan saja kepadaku, maka aku akan dapat melakukannya dengan cepat dan tepat.
Aku mudah diatur, kamu tinggal tegas terhadapku. Tunjukkan kepadaku, bagaimana persisnya kamu ingin sesuatu itu dilaksanakan dan setelah bebarapa kali belajar aku akan melakukannya dengan otomatis. Aku adalah hamba dari semua insan besar, dan sayangnya juga hamba dari semua pecundang. Mereka yang besar, telah kujadikan besar. Mereka yang gagal, telah kujadikan pecundang.
Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan ketepatan seperti mesin ditambah intelejensi manusia. Kamu bisa menjalankan aku demi keuntungan atau demi kehancuran, tak ada bedanya bagiku.
Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan meletakkan dunia di kakimu. Kendorlah terhadapku, maka aku akan menghancurkanmu.
Dan yang menjadi pertanyaan, siapakah aku? Dan jawabnya, aku adalah “kebiasaan”.
Oleh karena itu, latihlah kebiasaanmu. Kebiasaanmu akan menjadikanmu sukses atau akan menghancurkanmu. Ada sebuah kata-kata dari pujangga Inggris yang mengatakan, “mula-mula, kita membentuk kebiasaan kita. Lama kelamaan, kebiasaan itulah yang akan membentuk kita.”
           B.      7 Kebiasaan Remaja Yang efektif
1.      Jadilah Proaktif
Bertanggung jawablah atas hidupmu sendiri.
2.      Merujuk Pada Tujuan Akhir atau Mulailah dengan Mengingat-ingat Tujuan Akhirmu.
Definisikanlah misi dan sasaran hidupmu.
3.      Dahulukan yang Utama
Susunlah prioritas dan dahulukanlah hal-hal yang penting.
4.      Berpikir Menang dan menang
Bersikaplah agar orang bisa menang.
5.      Berusaha Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami
Jadilah pendengar yang baik, yang tulus.
6.      Wujudkan Sinergi
Bekerjasamalah agar mencapai hasil lebih baik.
7.      Asahlah Gergaji
Perbaharuilah dirimu secara berkala.
 Seperti yang tampak pada diagram di atas, kebiasaan-kebiasaan kita berdiri di atas satu sama lain. Kebiasaan 1, 2, dan 3 adalah menyangkut penguasaan diri. Kita menyebutnya “kemenangan pribadi”. Kebiasaan 4, 5, dan 6 adalah hubungan-hubungan serta kerjasama. Kita menyebutnya “kemenangan publik”. Pembaca harus dapat menguasai diri sebelum menjadi pemain tim yang baik. Itulah sebabnya, kemenangan pribadi mendahului kemenangan publik. Kebiasaan terakhir, yang nomor 7, adalah kebiasaan pembaharuan. Kebiasaan inilah yang menguatkan enam kebiasaan lainnya.
Tampaknya sederhana bukan? Tetapi lihat saja nanti, betapa berpengaruhnya kebiasaan-kebiasaan ini! Salah satu cara unutk memahami ketujuh kebiasaan ini adalah dengan memahami yang kebalikannya.

 C.     7 Kebiasaan Remaja yang Tidak Efektif
Kebiasaan 1: Bersikaplah Reaktif
Silahkan salahkan segala masalahmu pada orangtuamu, guru atau dosenmu, lingkunganmu yang sialan, pacarmu, pemerintah atau apalah atau siapalah. Anggaplah dirimu Cuma korban. Tidak usah bertanggung jawab atas hidupmu sendiri. Bersikaplah seperti binatang, kalau lapar makan. Kalau seseorang membentakmu, balas bentak. Kalau kamu ingin melakukan sesuatu yang kamu tahu keliru, lakukan saja.
Kebiasaan 2: Tidak Usah Punya Tujuan Akhir
Tidak usah punya rencana. Sebisa mungkin, hindarilah sasaran-sasaran. Dan jangan pernah mikirin hari esok. Untuk apa memikirkan ganjaran-ganjaran dari perbuatanmu? Hiduplah untuk saat ini. Tidurlah sesukamu, sia-siakanlah waktumu, silahkan berpoya-poya, karena besok juga kita akan mati.
 Kebiasaan 3: Lupakan Yang Utama
Apapun yang paling penting dalam hidupmu, tidak usah kamu kerjakan sampai kamu puas nonton film yang pernah kamu tonton, ngobrol tiada habis-habisnya di telpon, lihat-lihat  internet, dan mejeng. Tundalah PR mu sampai besok. Kerjakan yang tidak penting dulu ketimbang yang penting.
 Kebiasaan 4: Usahakanlah Untuk Selalu Menang
Pandanglah hidup ini sebagai persaingan yang kejam. Teman sekelasmu ingin mengalahkanmu, maka sebaiknya kamu kalahkan dia dulu. Jangan biarkan siapapun sukses dalam apapun. Karena, ingatlah kalau mereka menang, kamu yang kalah. Tetapi kalau kelihatannya kamu akan kalah, seretlah dia itu supaya jatuh sekalian.
Kebiasaan 5: Usahakanlah untuk Bicara dulu, Lalu Pura-pura Mendengarkan
Kamu kan dilahirkan dengan mulut, jadi pakailah. Pastikanlah kamu banyak bicara. Ungkapkanlah pandanganmu dulu. Begitu kamu yakin semua orang mengerti pandanganmu. Pura-puralah mendengarkan dengan mengangguk-angguk dan menjawab, “gitu ya”. Atau kalau kamu sungguh ingin mendengar pandangan mereka, bilang saja.
Kebiasaan 6: Jangan Bekerjasama
Hadapilah kenyataan, orang lain itu aneh kan karena mereka beda darimu. Untuk apa berusaha akur dengan mereka? Kerjasama kan hanya berlaku untuk anjing. Karena kamu kan yang selalu punya gagasan terbaik, lebih baik mengerjakan segalanya sendirian, ibarat pulau.
Kebiasaan 7: Mati-matianlah Walaupun Kamu Sudah Kelelahan
Sibukkanlah dirimu sedemikian rupa sehingga kamu tidak pernah meluangkan waktu untuk memperbaharui atau memperbaiki dirimu. Tidak usah belajar sesuatu yang baru. Hindarilah olahraga seperti penyakit. Dan demi sorga nih, jauhkanlah dirimu dari buku-buku yang baik atau dari apapun yang mungkin bisa memberikan inspirasi kepadamu.
Seperti yang pembaca lihat, kebiasaan-kebiasaan ini kan resep untuk mendapatkan bencana. Tetapi banyak lho yang bergelimang di dalamnya, secara berkala. Dan jangan heran kalau terkadang hidup ini menyebalkan.
Apa sih persisnya kebiasaan itu? Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang. Tetapi kebanyakan kita tidak sadar akan kebiasaan kita. Mereka seperti berjalan sendiri. Ada kebiasaan baik seperti olahraga teratur, selalu membuat rencana terlebih dahulu, hormat kepada orang lain. Ada kebiasaan buruk seperti berpikir negatif, merasa rendah diri, menyalahkan orang lain. Dan ada kebiasaan yang sama sekali tidak relevan, termasuk mandi malam-malam, makan yogurt dengan garpu, baca majalah dari belakang ke depan.
Tergantung kebiasaan apa, kita bisa sukses atau hancur gara-gara kebiasaan kita. Kita menjadi apa yang berulang-ulang kita lakukan. Seperti yang dikatakan oleh penulis Samuel Smiles: “Taburkanlah suatu pikiran, maka kamu akan menuai perbuatan. Taburkanlah suatu perbuatan, maka kamu akan menuai kebiasaan. Taburkanlah suatu kebiasaan, maka kamu akan menuai karakter. Taburkanlah suatu karakter, maka kamu akan menuai takdir.
BAB V
Kesimpulan
 Unsur utama untuk sukses adalah benar-benar mempercayai dan kesuksesan dimulai dengan mempercayai diri sendiri. Pandanglah setiap rintangan sebagai bagian pembayaran menuju sukses Anda. Gunakan itu unutk memperkuat Anda bukan melemahkan Anda.
Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan meletakkan dunia di kakimu. Kendorlah terhadapku, maka aku akan menghancurkanmu. Siapakah aku? Aku adalah kebiasaan. Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang. Tetapi kebanyakan kita tidak sadar akan keiasaan kita. Mereka seperti berjalan sendiri.

Daftar Pustaka
Turner Colin, Born To Succed, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 1998.
Covey Sean, The 7 Habbits of Highly Effective Teens, Binarupa Aksara, Jakarta, 2001.

No comments:

Post a Comment