Terima Kasih Telah Mengunjugi Juragan Makalah, Berikut Ini Adalah Makalah Psikologi Perkembangan Dengan Judul Makalah Membangun Percaya Diri Pada Remaja, Dengan Pembahasan Bab II : Kenali Diri Anda Dahulu, Konsep Diri Pada Remaja, Bab III : Percayai Diri Sendiri, Kekuatan Dalam Diri Manusia, Melihat Diri Sendiri, Bab IV : Latihlah Kebiasaan, Kebiasaann Remaja Yang Efektif, Kebiasaan Remaja Yang Tidak Efektif. Semoga Bermanfaat, Yakin Usaha Sampai.
BAB I
BAB I
Pendahuluan
A.
Pendahuluan
Banyak
orang yang menghindar dari belajar cara mengeluarkan potensi tak terbatas
seseorang. Mengenali diri, mempercayai diri, menetapkan sasaran, menguasai
hidup dan menggunakan tujuan seseorang. Atau juga banyak orang yang mempunyai
bakat dan potensi, tetapi belum mampu untuk menggali potensi atau bakat itu
sendiri karena tidak ada rasa percaya diri.
Dengan
percaya diri kita juga bisa mengenali kebiasaan-kebiasaan remaja yang efektif
atau yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan
kebiasaan-kebiasaan remaja sekarang ada yang efektif dan ada pula yang tidak
efektif.
Dari
latar belakang masalah di atas, penulis mencoba untuk menjelaskan permasalahan
di atas, agar pembaca bisa memahami dan mengambil kesimpulan dari bacaan
tersebut dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Kenali
diri anda terlebih dahulu
2.
Percayalah
pada diri sendiri
3.
Latihlah
kebiasaanmu
BAB II
Kenali Diri Anda Terlebih Dahulu
A.
Pembahasan
Betapa penting untuk mengetahui siapa kita. Tampak seperti
titik awal yang baik, bukan? Bagaimanapun juga, bagaimana Anda dapat berharap
memahami orang lain jika Anda sendiri tidak mengerti diri Anda? Bagaimana Anda
dapat respek kepada orang lain jika Anda tidak respek kepada diri sendiri? Dasar respek kepada diri sendiri adalah
pengendalian diri dan ini dimulai dengan memahami diri sendiri.
Jadi,
siapa Anda? Jika nama Anda harus dimasukan dalam sebuah kamus bagaimana Anda
akan mendefinisikan diri Anda? Berhentilah sejenak dan pikirkan itu.
Sekarang, jangan panik
dan katakan: “astaga”, saya bahkan tidak tahu siapa saya sekarang. Karena saya dapat mengatakan kepada Anda bahwa Anda pasti tahu siapa diri Anda, Anda dapat
member jawaban yang benar jika Anda memikirkannya. Gunakan beberapa menit unutk
menulis apa saja yang terlintas di kepala Anda.
Kita
dapat menentukan identitas kita dengan menilai tindakan-tindakan kita sendiri,
tetapi kita harus sadar akan apa yang akan kita lakukan dan yang saya maksudkan
itu ialah waspada akan apa yang akan
kita lakukan. Hanya dengan mempelajari diri dan mengamati diri kita dapat
disadarkan bahwa kita ini sebenarnya tidak waspada. Ini tidak selalu mudah
sebagaimana Robbie Burns dengan jitu mengungkapkannya: “ Saya mendambakan kuasa yang akan diberikan karunia kepada kita, untuk
melihat diri kita sebagaimana orang lain melihat kita.”
Gagasan
yang ingin disampaikan penulis kepada Anda adalah bahwa manusia sebagai satu
spesies, bukanlah suatu makhluk yang lengkap. Masing-masing harus belajar
mengembangkan lebiih lanjut dengan upaya mereka sendiri, jika tidak maka mereka
kehilangan kapasitas untuk berkembang.
Berkembang
atau berevolusi dalam hal ini berarti pengembangan kualitas-kualitas batin.
Evolusi individual kita bergantung pada pengertian kita berkenaan kita dapat
menjadi apa dan apa yang harus kita lakukan untuk mencapai ini. Kebenaran dari
hal ini adalah bahwa sebelum kita dapat memperoleh kemampuan yang tidak kita
miliki kita harus pertama-tama memperoleh kemampuan yang kita pikir kita
miliki. Ini merupakan hal penting, kita harus pertama-tama memperoleh
kualitas-kualitas yang kita pikir kita miliki, tetapi yang mengenainya kita
menipu diri sendiri.
Evaluasi
diri memungkinkan kita mengetahui batas-batas kita dan menemukan potensi kita
sendiri. Tidaklah mungkin untuk mengetahui diri kita dengan benar tanpa
mengetahui cacat dan kekurangan kita. Hanya dengan evaluasi diri kita dapat
menetapkan kepada apa kita berpihak dan nilai-nilai ini menciptakan dasar bagi
konsep diri.
B. Konsep diri
Konsep
diri terbentuk dari tiga bagian kritis dan ini adalah cita-cita diri, citra
diri, dan harga diri. Cukup sederhana cita-cita diri adalah pribadi yang sangat
Anda inginkan terjadi. Ini adalah gagasan Anda tentang apa yang disebut seorang
yang berhasil. Citra diri Anda adalah cara Anda melihat diri Anda dan paling
penting bagaimana Anda berpikir tentang diri Anda. Ini bagaikan sebuah cermin
batin, ini adalah yang Anda rasakan mengenai diri Anda sekarang dan citra diri
Anda mungkin masih didasarkan pada persepsi orang lain mengenai Anda. Tahukah
Anda bahwa kesuksesan berawal ketika Anda mulai menolak citra orang lain
tentang Anda?
Ada seorang anak laki-laki muda yang tinggal dengan neneknya
sejak ia baru berusia beberapa tahun. Ia tidak mempunyai keyakinan diri,
seakan-akan citra dirinya menghancurkannya. Orang lain merasakan ia memiliki
sedikit keyakinan, khususnya orang yang suka mengganggu di sekolah yang
menderanya lebih hebat daripada yang mungkin ia seharusnya lakukan. Anak muda
itu menyerang pengganggu tersebut dan memukulnya hingga jatuh ke tanah. Itu
terjadi sekitar tahun 1670 dan kisah ini bukanlah untuk mengilustrasikan
mengapa ia menyerang, ini lebih memperlihatkan apa yang terjadi setelah ia
menyerang. Dalam beberapa menit anak laki-laki itu mempunyai citra diri yang
baru. Dalam beberapa minggu ia menjadi kepala kelas dan pada masa berikutnya ia
menjadi kepala di sekolahnya. Beberapa tahun kemudian ia diberi gelar bangsawan
dan menjadi Sir Isaac Newton, penemu salah satu hukum universal terpenting.
Penulis mengatakan bukan hanya dalam perasaan fisik Newton menerpakannya.
Tingkat-tingkat lainnya membentuk salah satu dasar dari buku ini, yang dengan
itu pengertian akan prinsip-prinsipnya akan membuat Anda tidak dapat
dihentikan, jika diterapkan dengan benar.
Harga diri Anda, bagian ketiga dari konsep diri. Merupakan
perasan Anda tentang diri Anda. Ini soal seberapa besar Anda menyukai diri Anda
sebagai orang tua, bos, karyawan, suatu pribadi. Ini langsung menentukan
keefektifan Anda dalam segala bidang kehidupan. Untung, konsep diri dapat
ditempa dan karena itu harga diri dapat dibangun. Definisi terbaik harga diri
adalah seberapa besar Anda menyukai diri Anda dan itu karenanya dapat
ditingkatkan dengan mengatakan kepada diri Anda seberapa besar Anda menyukai
diri Anda.
Anda segera belajar seperti halnya seorang anak bahwa
menyukai atau bahkan mengasihi diri sendiri, yang merupakan hal paling alamiah
untuk dilakukan pada waktu di dunia adalah bersifat mementingkan diri dan
congkak. Anak-anak melihat diri mereka sebagai orang-orang kecil yang sangat
penting namun menjelang masa dewasa semua teguran serta pesan yang bermaksud
baik dalam masyarakat telah berurat dan berakar dengan kuat. Keraguan diri
berkembang penuh dan penguatan berlanjut seraya tahun-tahun berlalu.
Bagaimanapun juga apa yang akan orang lain pikirkan tentang Anda jika Anda hanya
mengasihi diri Anda!
Anda harus memahami peranan vital yang dimainkan oleh citra
diri Anda dalam pencapaian kesuksesan. Terlalu banyak kontak pendek pada
peluang-peluang untuk sukses bila memiliki citra diri yang rendah, membatasi
persepsi mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan dengan batasn-batasan
yang mereka bebankan sendiri akibat kondisi yang ada.
Pemikiran Untuk Ditaburkan:
1. Jika Anda mengerti atau menerima diri sendiri, bagaimana Anda dapat
mengharapkan orang lain
mengerti atau menerima Anda.
2. Masa lalu Anda tidak sama dengan masa depan Anda kecuali jika Anda memilih untuk
membiarkan itu terjadi dengan terus menghidupkannya.
mengerti atau menerima Anda.
2. Masa lalu Anda tidak sama dengan masa depan Anda kecuali jika Anda memilih untuk
membiarkan itu terjadi dengan terus menghidupkannya.
3. Jika Anda tidak membuat kesalahan, Anda tidak berkembang. Belajarlah dan
terus bergerak maju.
4. Sikap Anda lebih penting daripada intelijensi atau fakta.
5. Anda dapat melakukannya bila Anda percaya Anda dapat, hanya dengan
demikianlah Anda akan
melihat bahwa Anda benar.
melihat bahwa Anda benar.
Sangatlah
penting bahwa melalui pemahaman diri, penerimaan diri, dan perencanaan dalam
hidup Anda. Anda mendorong emosi-emosi positif sehingga menjadi pemikiran yang
mendominasi dalam pikiran Anda dan tentu mengecilkan dan menghilangkan
emosi-emosi negative. Bila Anda percaya bahwa suatu sikap itu kuat dan positif,
maka Anda benar-benar akan tampak mengendalikan kondisi Anda dan membuat
keadaan mendukung Anda, bukan merugikan Anda. Kepercyaan Anda merupakan salah
satu hal yang paling berharga yang Anda miliki, maka jangan biarkan orang-orang
yang mempunyai sedikit kepercayaan atau tidak sama sekali mencoba menyesatkan
Anda. Jika Anda mendengarkan mereka, Anda akan menjalani kehidupan mereka dan
bukan kehidupan Anda sendiri. Mayoritas orang tidak menaruh banyak iman kepada
kepercayaan/keyakinan, dan itulah sebabnya hanya suatu persentase kecil dari
setiap generasi yang sepenuhnya menempuh kehidupan yang sudah mereka pilih
sendiri. Sebagaimana Frank Lloyd Wright katakana: “sesuatu selalu terjadi kalau Anda benar-benar mempercayainya, dan
kepercayaan akan hal itu membuatnya terjadi”.
BAB III
Percayalah Pada Diri Sendiri
A. Kekuatan Dalam Diri Anda
Ketidak
percayaan pasti berjalan beriringan dengan kegagalan untuk mencapai. Begitu
banyak orang yang bahkan tidak tahu apa yang mereka inginkan dan mereka percaya
bahwa mereka harus menerima kehidupan sebagaimana adanya. Mereka yang memang
memiliki kecenderungan pada apa yang mereka inginkan, percaya bahwa mereka
tadak pantas mendapatkannya. Telah dikatakan berkali-kali bahwa apa pun yang
dapat dipahami dan dipercayai oleh pikiran manusia dapat tercapai. Unsur utama ntuk sukses adalah benar-benar
mempercayai, dan kesuksesan sejati dimulai dengan mempercayai diri sendiri.
B. Mengharapkan Bukan Mempercayai
Setiap
hari di setiap lokasi ada orang-orang muda yang memulai karier baru. Mereka
semua berharap bahwa suatu hari mereka akan mendapatkan apa yang mereka
inginkan, apa pun itu, dan mencapai puncak. Akan tetapi, mereka tidak pernah
melakukannya karena ketidakyakinan yang mereka bawa menciptakan suatu
penghalang, menyembunyikan dari pandangan jalur yang hanya dapat kelihatan bila
disertai dengan keyakinan.
Sikap
mereka adalah sikap orang rata-rata. Namun praktik pengutukan diri ini begitu
tidak masuk akal, setengah dari populasi ada di atas rata-rata. Tetapi, suatu
persentasi kecil dari setiap generasi benar-benar percaya bahwa mereka akan
sukses dan dengan keyakinan itu mereka sanggup meraih puncak. Bila mereka
mendefinisikan dengan tepat apa yang mereka inginkan, itu menjadi sesuatu yang
tidak dapat dihentikan lagi. Fakta bahwa
Anda sedang membaca makalah ini sebenarnya menempatkan Anda dalam persentase
orang yang dapat mencapai apa pun yang mereka percayai. Keyakinan dapat
membawa Anda jauh. Itu dapat membuat Anda melakukan sesuatu yang tampaknya
tidak mungkin. Akan tetapi, sering kali yang menjadi balok sandungan adalah
ketidaktahuan akan apa yang Anda inginkan.
Satu-
satunya pertanyaan adalah apakah Anda akan memenuhi tujuan duniawi atau apakah
Anda akan seperti yang dilakukan mayoritas orang, masuk kubur dengan musik masih ada dalam diri Anda, tidak sanggup memimpin
simfoni kesuksesan Anda sendiri dengan tidak mempercayai bahwa Anda dapat
menjadi suatu yang Anda inginkan, melakukan apa yang Anda inginkan dan
mempunyai apa yang Anda inginkan?
Ini
merupakan salah satu pertanyaan paling penting dalam kehidupan Anda. Apakah
Anda akan mewujudkan potensi Anda dan menjadi segala sesuatuyang sanggup Anda
capai? Kebanyakan orang tidak akan melakukan itu. Melalui evaluasi diri Anda
akan memulai menetapkan nilai-nilai Anda, atau apa yang penting bagi Anda. Apa
yang Anda inginkan dan sasaran-sasaran yang Anda tetapkan untuk mencapai apa
yang Anda inginkan, ditekankan oleh suatu sistem nilai. Menetapkan nilai-nilai
jauh di muka mempengaruhi pilihan yang harus Anda buat dalam kehidupan.
C. Melihat Diri Sendiri
Sewaktu meningkatkan diri sendiri Anda harus melihat diri
Anda sudah memiliki ciri serta kualitas yang ingin Anda peroleh. Pemikiran
selalu datang sebelum tindakan. Sebelum kita dapat menjadi, kita harus menjadi,
dan sebelum kita dapat menjadi kita harus sanggup membuat visualisasi dari apa yang
kita inginkan, gol-gol serta hasil-hasil kita.
Lakukan latihan berikut ini: bayangkan diri Anda dalam sebuah
gedung bioskop. Jadikanlah itu tempat yang nyaman, rileks. Apa yang Anda
perhatikan di sekeliling Anda? Amati rinciannya. Apa warna dinding, langit-langit,
tempat duduk, dan tirainya? Tirai terbuka dan layar bersinar dengan gambar
seorang yang benar-benar Anda sukai. Buatlah gambar itu lebih besar dan lebih
dekat dengan Anda. Perhatikan perubahan-perubahan dalam perasaan Anda. Buatlah
gambar itu lebih kecil dan lebih jauh. Buatlah itu tidak kelihatan pada jarak yang jauh dan
kemudian kelihatan lain. Sekali lagi perhatikan bagaimana perasaan Anda
berubah. Buatlah gambar keluar dari fokus semakin jauh, kemudian kembalikan itu
ke fokusnya yang tajam. Buatlah itu hitam putih. Dan kemudian dalam kaya warna.
Bereksperimenlah dan perhatikan persaan Anda. Semakin jelas dan hidup serta
berwarna citra Anda semakin kuat juga perasaan Anda. Semakin lemah, semakin
kecil dan semakin jauh citranya, semakin lemah juga perasaan Anda.
Visualisasi sangat
penting bagi kesuksesan Anda dan merupakan salah satu alasan utama kita
mempunyai imajinasi. Itu ada bukan untuk membuat kita takut sepanjang waktu,
dipenuhi dengan kekhawatiran, keraguan, dan ketakutan. Itu berguna untuk
melompat ke masa depan, membantu kita dalam menjadi apa yang kita inginkan dan
menggunakan potensi kita. Gunakan itu, jangan salah gunakan itu.
BAB IV
Latihlah Kebiasaanmu
A. Pembahasan
Siapakah
aku?
Aku adalah teman tetapmu. Aku adalah penolongmu yang terbesar
atau bebanmu yang terberat. Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu menuju
kegagalan. Aku sepenuhnya tunduk kepada perintahmu. Sebagian hal yang kulakukan
mungkin sebaiknya kamu serahkan saja kepadaku, maka aku akan dapat melakukannya
dengan cepat dan tepat.
Aku mudah diatur, kamu tinggal tegas terhadapku. Tunjukkan
kepadaku, bagaimana persisnya kamu ingin sesuatu itu dilaksanakan dan setelah
bebarapa kali belajar aku akan melakukannya dengan otomatis. Aku adalah hamba
dari semua insan besar, dan sayangnya juga hamba dari semua pecundang. Mereka
yang besar, telah kujadikan besar. Mereka yang gagal, telah kujadikan
pecundang.
Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan ketepatan
seperti mesin ditambah intelejensi manusia. Kamu bisa menjalankan aku demi
keuntungan atau demi kehancuran, tak ada bedanya bagiku.
Ambillah aku,
latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan meletakkan dunia di kakimu.
Kendorlah terhadapku, maka aku akan menghancurkanmu.
Dan yang menjadi pertanyaan, siapakah aku? Dan jawabnya, aku adalah
“kebiasaan”.
Oleh karena itu, latihlah kebiasaanmu. Kebiasaanmu akan
menjadikanmu sukses atau akan menghancurkanmu. Ada sebuah kata-kata dari
pujangga Inggris yang mengatakan, “mula-mula, kita membentuk kebiasaan kita.
Lama kelamaan, kebiasaan itulah yang akan membentuk kita.”
B. 7 Kebiasaan Remaja Yang efektif
1. Jadilah Proaktif
Bertanggung jawablah atas hidupmu sendiri.
2. Merujuk Pada Tujuan Akhir atau Mulailah dengan
Mengingat-ingat Tujuan Akhirmu.
Definisikanlah misi dan sasaran hidupmu.
3. Dahulukan yang Utama
Susunlah prioritas dan dahulukanlah hal-hal
yang penting.
4. Berpikir Menang dan menang
Bersikaplah agar orang bisa menang.
5. Berusaha Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami
Jadilah pendengar yang baik, yang tulus.
6. Wujudkan Sinergi
Bekerjasamalah agar mencapai hasil lebih
baik.
7. Asahlah Gergaji
Perbaharuilah dirimu secara berkala.
Seperti yang tampak pada diagram di atas, kebiasaan-kebiasaan
kita berdiri di atas satu sama lain. Kebiasaan 1, 2, dan 3 adalah menyangkut
penguasaan diri. Kita menyebutnya “kemenangan pribadi”. Kebiasaan 4, 5, dan 6
adalah hubungan-hubungan serta kerjasama. Kita menyebutnya “kemenangan publik”.
Pembaca harus dapat menguasai diri sebelum menjadi pemain tim yang baik. Itulah
sebabnya, kemenangan pribadi mendahului kemenangan publik. Kebiasaan terakhir,
yang nomor 7, adalah kebiasaan pembaharuan. Kebiasaan inilah yang menguatkan
enam kebiasaan lainnya.
Tampaknya sederhana bukan? Tetapi lihat saja nanti, betapa
berpengaruhnya kebiasaan-kebiasaan ini! Salah satu cara unutk memahami ketujuh
kebiasaan ini adalah dengan memahami yang kebalikannya.
C. 7 Kebiasaan Remaja yang Tidak Efektif
Kebiasaan
1: Bersikaplah Reaktif
Silahkan salahkan segala masalahmu pada orangtuamu, guru atau
dosenmu, lingkunganmu yang sialan, pacarmu, pemerintah atau apalah atau
siapalah. Anggaplah dirimu Cuma korban. Tidak usah bertanggung jawab atas
hidupmu sendiri. Bersikaplah seperti binatang, kalau lapar makan. Kalau
seseorang membentakmu, balas bentak. Kalau kamu ingin melakukan sesuatu yang kamu
tahu keliru, lakukan saja.
Kebiasaan
2: Tidak Usah Punya Tujuan Akhir
Tidak usah punya rencana. Sebisa mungkin, hindarilah
sasaran-sasaran. Dan jangan pernah mikirin hari esok. Untuk apa memikirkan
ganjaran-ganjaran dari perbuatanmu? Hiduplah untuk saat ini. Tidurlah sesukamu,
sia-siakanlah waktumu, silahkan berpoya-poya, karena besok juga kita akan mati.
Kebiasaan
3: Lupakan Yang Utama
Apapun yang paling penting dalam hidupmu, tidak usah kamu
kerjakan sampai kamu puas nonton film yang pernah kamu tonton, ngobrol tiada
habis-habisnya di telpon, lihat-lihat
internet, dan mejeng. Tundalah PR mu sampai besok. Kerjakan yang tidak
penting dulu ketimbang yang penting.
Kebiasaan
4: Usahakanlah Untuk Selalu Menang
Pandanglah hidup ini sebagai persaingan yang kejam. Teman
sekelasmu ingin mengalahkanmu, maka sebaiknya kamu kalahkan dia dulu. Jangan
biarkan siapapun sukses dalam apapun. Karena, ingatlah kalau mereka menang,
kamu yang kalah. Tetapi kalau kelihatannya kamu akan kalah, seretlah dia itu
supaya jatuh sekalian.
Kebiasaan 5: Usahakanlah untuk Bicara dulu, Lalu
Pura-pura Mendengarkan
Kamu
kan dilahirkan dengan mulut, jadi pakailah. Pastikanlah kamu banyak bicara.
Ungkapkanlah pandanganmu dulu. Begitu kamu yakin semua orang mengerti
pandanganmu. Pura-puralah mendengarkan dengan mengangguk-angguk dan menjawab,
“gitu ya”. Atau kalau kamu sungguh ingin mendengar pandangan mereka, bilang
saja.
Kebiasaan 6: Jangan Bekerjasama
Hadapilah
kenyataan, orang lain itu aneh kan karena mereka beda darimu. Untuk apa
berusaha akur dengan mereka? Kerjasama kan hanya berlaku untuk anjing. Karena
kamu kan yang selalu punya gagasan terbaik, lebih baik mengerjakan segalanya
sendirian, ibarat pulau.
Kebiasaan 7: Mati-matianlah Walaupun Kamu Sudah Kelelahan
Sibukkanlah
dirimu sedemikian rupa sehingga kamu tidak pernah meluangkan waktu untuk
memperbaharui atau memperbaiki dirimu. Tidak usah belajar sesuatu yang baru.
Hindarilah olahraga seperti penyakit. Dan demi sorga nih, jauhkanlah dirimu
dari buku-buku yang baik atau dari apapun yang mungkin bisa memberikan
inspirasi kepadamu.
Seperti
yang pembaca lihat, kebiasaan-kebiasaan ini kan resep untuk mendapatkan
bencana. Tetapi banyak lho yang bergelimang di dalamnya, secara berkala. Dan
jangan heran kalau terkadang hidup ini menyebalkan.
Apa
sih persisnya kebiasaan itu? Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan
berulang-ulang. Tetapi kebanyakan kita tidak sadar akan kebiasaan kita. Mereka
seperti berjalan sendiri. Ada kebiasaan baik seperti olahraga teratur, selalu
membuat rencana terlebih dahulu, hormat kepada orang lain. Ada kebiasaan buruk
seperti berpikir negatif, merasa rendah diri, menyalahkan orang lain. Dan ada
kebiasaan yang sama sekali tidak relevan, termasuk mandi malam-malam, makan
yogurt dengan garpu, baca majalah dari belakang ke depan.
Tergantung
kebiasaan apa, kita bisa sukses atau hancur gara-gara kebiasaan kita. Kita
menjadi apa yang berulang-ulang kita lakukan. Seperti yang dikatakan oleh
penulis Samuel Smiles: “Taburkanlah suatu
pikiran, maka kamu akan menuai perbuatan. Taburkanlah suatu perbuatan, maka
kamu akan menuai kebiasaan. Taburkanlah suatu kebiasaan, maka kamu akan menuai
karakter. Taburkanlah suatu karakter, maka kamu akan menuai takdir.
BAB V
Kesimpulan
Unsur
utama untuk sukses adalah benar-benar mempercayai dan kesuksesan dimulai dengan
mempercayai diri sendiri. Pandanglah setiap rintangan sebagai bagian pembayaran
menuju sukses Anda. Gunakan itu unutk memperkuat Anda bukan melemahkan Anda.
Ambillah
aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan meletakkan dunia di
kakimu. Kendorlah terhadapku, maka aku akan menghancurkanmu. Siapakah aku? Aku
adalah kebiasaan. Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang.
Tetapi kebanyakan kita tidak sadar akan keiasaan kita. Mereka seperti berjalan
sendiri.
Daftar Pustaka
Turner Colin, Born To Succed, PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta, 1998.
Covey Sean, The 7 Habbits of Highly Effective Teens, Binarupa
Aksara, Jakarta, 2001.
No comments:
Post a Comment