Saturday, August 17, 2013

Makalah Psikologi Pendidikan : Intelegensi (Kecerdasan)


Terimakasih telah mengunjungi Juragan Makalah, berikut ini adalah Makalah Psikologi Pendidikan dengan pembahasan Intelegensi (Kecerdasan) adapun yang menjadi pembahasan adalah : Pengertian Intelegensi, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi dan Model atau Bentuk Pengukuran Intelegensi. Semoga Bermanfaat, Yakin Usaha Sampai.

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang berbicara mengenai intelegensi sebagai faktor yang menentukan berhasil tidaknya siswa di sekolah. Pengetahuan mengenai kemampuan intelektual atau intelegensi siswa akan membantu pengajar menenetukan apakah siswa mampu mengikuti pelajaran yang diberikan serta meramalkan keberhasilan atau gagalnya siswa yang berangkutan bila telah mengikuti pengajaran yang diberikan. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa prestasi siswa tidak semata-mata ditentukan oleh tingkatan kemampuan intelektualnya.
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran masalah intelegensi merupakan salah satu masalah pokok, karenanya tidak mengherankan kalau masalah tersebut banyak dikupas orang baik secara khusus maupun secara sambil lalu dalam pertautan dengan perkupasan yang lain. Tentang peranan intelegensi didalam proses pendidikan ada yang menganggap demikian pentingnya sehingga di pandang menentukan dalam berhasil atau tidaknya seseorang dalam hal belajar, sedang pada sisi lain ada juga yang menganggap bahwa intelegensi merupakan tidak lebih mempengaruhi soal tersebut.
Adapun pembahasan mengenai intelegensi itu secara tekhis pada pokoknya dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu pembahasan mengenai sifat  hakikat intelegensi dan pembahasan mengenai penyelidkan intelegensi itu sendiri. Hal pertama merupakan teoritis konsepsional, sedang yang kedua lebih kepada tekhnis metodologis.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penyusun mencoba memaparkan beberapa hal yang terkait dengan intelegensi itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN
1.   Pengertian Intelegensi
Para ahli merumuskan definisi intelegensi umum sebagai berikut :[1]
a)   Hebbinghaus (1897) memberi definsi intelegensi sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi
b) Terman (1921) memberi definisi intelegensi sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak
c) Thorndike memberi definisi sebagai hal yang dapat dinilai dengan taraf ketidaklengkapan daripada kemungkinan-kemungkinan dalam perjuangan hidup individu.
d)   Vernon (1960) merumuskan intelegensi sebagai kemampuan untuk melihat hubungan yang relevan diantara objek-objek atau gagasan-gagasan, serta kemampuan untuk menerapkan hubungan-hubungan ini kedalam situasi-situasi yang serupa.[2]
e)    Alfred Binet mengungkapkan bahwa intelegensi yaitu memahami, berpendapat, mengontrol dan mengkritik, intelegensi memuat empat perkataan ini.[3]
Disisi lain, dalam buku psikologi pendidikan (Drs. Sumadi Suryabrata) mengemukakan intelegensi sebagai kesatuan daripada daya-daya jiwa formal, menurut konsep ini intelegensi adalah persatuan daripada daya-daya jiwa khusus, karena itu pengukuran mengenai intelegensi dapat ditempuh dengan cara mengukur daya-daya jiwa khusus tersebut. Misalnya daya mengamati, daya mereproduksi, dan daya berpikir serta lain sebagainya.
Intelegensi juga dirumuskan sebagai taraf umum daripada daya-daya jiwa khusus. Konsep ini timbul dari keyakinan bahwa apa yang diselidiki (ditest) dengan test intelegensi itu adalah intelegensi umum.
2.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi intelegensi individu menurut Bayley yaitu :
a) Keturunan, studi korelasi nilai-nilai test intelegensi diantara anak dan orangtua atau dengan kakek neneknya, menunjukkan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai kepada tingkat tertentu.
b)   Latar belakang sosial ekonomi ; pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3 tahun sampai remaja.
c)   Lingkungan hidup : lingkungan yang baik akan menghasilkan intelegensi yang baik, sedang lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan intelegensi yang kurang baik pula.
d) Kondisi fisik : keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang lambat, menyebabkan tingkat kemampuan mental yang rendah
e) Iklim emosi dimana individu dibesarkan mempengaruhi perkembangan mental individu yang bersangkutan.
Disisi lain, faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi lainnya digambarkan oleh Spearman sebagai berikut :
a)    Faktor umum / general faktor
b)   Faktor-faktor khusus / spesial faktor
     Kemudian, oleh Burt ditambah satu faktor lagi yang menurut pendiriannya faktor tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap intelegensi individu yaitu, faktor grup / kelompok.[4]
3.   Model Pengukuran Intelegensi
Adapun model-model pengukuran intelegensi dapat berupa manifestasi-manifestasi berikut :[5]
a)    Mengukur intelegensi dengan menggunakan bilangan-bilangan
b)   Mengukur efisiensi dalam penggunaan bahasa
c)    Mengukur kecepatan dalam pengamatan
d)   Mengukur pemahaman tentang hubungan-hubungan
e)    Mengukur dalam hal daya ingat
f)     Mengukur daya hayal
Secara umum model test intelegensi memiliki dua sifat, yaitu :
a)    Test intelegensi yang bersifat umum dengan memakai bahan-bahan berupa kalimat, gambar dan angka yang di gabungkan menjadi satu bentuk utuh.
b)   Test intelegensi yang bersifat khusus, misalnya khusus test kalimat, khusus test gambar dan khusus test angka.[6]

BAB III
PENUTUP
Keceradasan seorang anak didik tidaklah dapat diukur dengan melihat dari satu sisi saja, melainkan ada beberapa kemampuan / intelegensi yang harus di perhatikan, antara lain kemampuan anak tersebut dalam memahami, berpendapat, mengontrol dan mengkritik berbagai hal yang kemudian akan menunjang perkembangan intelektualitasnya sebagai manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) 
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2003)
Mustakim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta, Pustaka Belajar Offset, 2004)
Whitherington, Psikologi Pendidikan. (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1991) Cet. VI, hal 226


[1] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006), cet. I, hal 125.  
[2] Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2003), Cet. IV, hal 129
[3] Mustakim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta, Pustaka Belajar Offset, 2004), Cet. III, hal 103
[4] Sumadi Suryabrata, Op Cit, hal 127-128
[5] Whitherington, Psikologi Pendidikan. (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1991) Cet. VI, hal 226
[6] Mustakim, Op Cit, hal 121

No comments:

Post a Comment