Terimakasih telah mengunjungi Juragan Makalah, berikut ini adalah Makalah Psikologi Pendidikan dengan pembahasan Intelegensi (Kecerdasan) adapun yang menjadi pembahasan adalah : Pengertian Intelegensi, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi dan Model atau Bentuk Pengukuran Intelegensi. Semoga Bermanfaat, Yakin Usaha Sampai.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang berbicara mengenai
intelegensi sebagai faktor yang menentukan berhasil tidaknya siswa di sekolah.
Pengetahuan mengenai kemampuan intelektual atau intelegensi siswa akan membantu
pengajar menenetukan apakah siswa mampu mengikuti pelajaran yang diberikan
serta meramalkan keberhasilan atau gagalnya siswa yang berangkutan bila telah
mengikuti pengajaran yang diberikan. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa
prestasi siswa tidak semata-mata ditentukan oleh tingkatan kemampuan
intelektualnya.
Dalam
dunia pendidikan dan pengajaran masalah intelegensi merupakan salah satu
masalah pokok, karenanya tidak mengherankan kalau masalah tersebut banyak
dikupas orang baik secara khusus maupun secara sambil lalu dalam pertautan
dengan perkupasan yang lain. Tentang peranan intelegensi didalam proses pendidikan
ada yang menganggap demikian pentingnya sehingga di pandang menentukan dalam
berhasil atau tidaknya seseorang dalam hal belajar, sedang pada sisi lain ada
juga yang menganggap bahwa intelegensi merupakan tidak lebih mempengaruhi soal
tersebut.
Adapun
pembahasan mengenai intelegensi itu secara tekhis pada pokoknya dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu pembahasan mengenai sifat hakikat intelegensi dan pembahasan mengenai
penyelidkan intelegensi itu sendiri. Hal pertama merupakan teoritis
konsepsional, sedang yang kedua lebih kepada tekhnis metodologis.
Oleh
karena itu, dalam makalah ini penyusun mencoba memaparkan beberapa hal yang
terkait dengan intelegensi itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Intelegensi
Para ahli merumuskan definisi intelegensi umum sebagai
berikut :[1]
a) Hebbinghaus (1897) memberi definsi intelegensi sebagai
kemampuan untuk membuat kombinasi
b) Terman (1921) memberi definisi intelegensi sebagai
kemampuan untuk berpikir abstrak
c) Thorndike memberi definisi sebagai hal yang dapat dinilai
dengan taraf ketidaklengkapan daripada kemungkinan-kemungkinan dalam perjuangan
hidup individu.
d)
Vernon (1960) merumuskan intelegensi sebagai kemampuan
untuk melihat hubungan yang relevan diantara objek-objek atau gagasan-gagasan,
serta kemampuan untuk menerapkan hubungan-hubungan ini kedalam situasi-situasi
yang serupa.[2]
e)
Alfred Binet mengungkapkan bahwa intelegensi yaitu
memahami, berpendapat, mengontrol dan mengkritik, intelegensi memuat empat
perkataan ini.[3]
Disisi lain, dalam buku psikologi pendidikan (Drs. Sumadi
Suryabrata) mengemukakan intelegensi sebagai kesatuan daripada daya-daya jiwa
formal, menurut konsep ini intelegensi adalah persatuan daripada daya-daya jiwa
khusus, karena itu pengukuran mengenai intelegensi dapat ditempuh dengan cara
mengukur daya-daya jiwa khusus tersebut. Misalnya daya mengamati, daya
mereproduksi, dan daya berpikir serta lain sebagainya.
Intelegensi juga dirumuskan sebagai taraf umum daripada
daya-daya jiwa khusus. Konsep ini timbul dari keyakinan bahwa apa yang
diselidiki (ditest) dengan test intelegensi itu adalah intelegensi umum.
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi intelegensi
individu menurut Bayley yaitu :
a) Keturunan, studi korelasi nilai-nilai test intelegensi
diantara anak dan orangtua atau dengan kakek neneknya, menunjukkan adanya
pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai kepada
tingkat tertentu.
b)
Latar belakang sosial ekonomi ; pendapatan keluarga,
pekerjaan orang tua dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, berkorelasi
positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3 tahun
sampai remaja.
c) Lingkungan hidup : lingkungan yang baik akan menghasilkan
intelegensi yang baik, sedang lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan intelegensi
yang kurang baik pula.
d) Kondisi fisik : keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan
yang buruk, perkembangan fisik yang lambat, menyebabkan tingkat kemampuan
mental yang rendah
e) Iklim emosi dimana individu dibesarkan mempengaruhi
perkembangan mental individu yang bersangkutan.
Disisi lain, faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi
lainnya digambarkan oleh Spearman sebagai berikut :
a)
Faktor umum / general faktor
b)
Faktor-faktor khusus / spesial faktor
Kemudian, oleh
Burt ditambah satu faktor lagi yang menurut pendiriannya faktor tersebut
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap intelegensi individu yaitu, faktor
grup / kelompok.[4]
3.
Model Pengukuran Intelegensi
Adapun model-model pengukuran intelegensi dapat berupa
manifestasi-manifestasi berikut :[5]
a)
Mengukur intelegensi dengan menggunakan bilangan-bilangan
b)
Mengukur efisiensi dalam penggunaan bahasa
c)
Mengukur kecepatan dalam pengamatan
d)
Mengukur pemahaman tentang hubungan-hubungan
e)
Mengukur dalam hal daya ingat
f)
Mengukur daya hayal
Secara
umum model test intelegensi memiliki dua sifat, yaitu :
a)
Test intelegensi yang bersifat umum dengan memakai
bahan-bahan berupa kalimat, gambar dan angka yang di gabungkan menjadi satu
bentuk utuh.
b)
Test intelegensi yang bersifat khusus, misalnya khusus
test kalimat, khusus test gambar dan khusus test angka.[6]
BAB III
PENUTUP
Keceradasan seorang anak didik tidaklah dapat diukur
dengan melihat dari satu sisi saja, melainkan ada beberapa kemampuan /
intelegensi yang harus di perhatikan, antara lain kemampuan anak tersebut dalam
memahami, berpendapat, mengontrol dan mengkritik berbagai hal yang kemudian
akan menunjang perkembangan intelektualitasnya sebagai manusia.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
intelegensi, diantaranya yaitu keturunan, latar belakang sosial ekonomi,
lingkungan hidup, kondisi fisik serta Iklim emosi dimana individu dibesarkan.
Jadi, bukanlah hal yang mudah untuk mengukur kondisi perkembangan intelegensi dan taraf kecerdasan /
intelegensi seseorang.
Lihat Juga :
Lihat Juga :
DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata,
Sumadi, Psikologi Pendidikan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,
2006)
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2003)
Mustakim, Psikologi Pendidikan
(Yogyakarta, Pustaka Belajar Offset, 2004)
Whitherington, Psikologi Pendidikan.
(Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1991) Cet. VI, hal 226
[1] Sumadi Suryabrata, Psikologi
Pendidikan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006), cet. I, hal 125.
[2] Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2003), Cet. IV, hal 129
[3] Mustakim, Psikologi Pendidikan
(Yogyakarta, Pustaka Belajar Offset, 2004), Cet. III, hal 103
[4] Sumadi
Suryabrata, Op Cit, hal 127-128
[5] Whitherington, Psikologi Pendidikan.
(Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1991) Cet. VI, hal 226
[6]
Mustakim, Op Cit, hal 121
No comments:
Post a Comment