Thursday, August 15, 2013

Psikologi Perkembangan : Teori Perkembangan Jiwa


Psikologi Perkembangan

Oleh : Dzikri Zulkarnain

TEORI JIWA PERKEMBANGAN
1.   Teori nativisme (semua kenyataan itu timbul dari perkembangan sifat-sifat pembawaan individu) dan juga
      pendapat sebalikny, ialah pendapat empirisme (semua pengalaman jatuh pada dasar yang kurang tentu
      dan menetapkansendiri apa yang akan terjadi selanjutnya).     
2.  Kita harus mementingkan sifat-sifat yang telah didapat dengan menyelidiki berulang-ulang anak yang sama tetapi dengan mengingat jangan sampai terjadi suatu hasil yang ragu-ragu. Latihan atau kebiasaan pada anak itu akan dapat merubah hasil-hasil penyelidikan. Penyelidikan-penyelidikan semacam itu telah mempunyai inteligensi yang dites yang boleh dikata sama.
3.   Gejala-gejala perkembangan kejiwaan ada 3 bagian :
      1.  Yang bersifat biologis
     2.  Yang terutama bergantung pada pengaruh-pengaruh keliling yang memusat sedang anak relatif tinggal pasif
   3. Penemuan-penemuan yang dilakukan anak dalam keadaan kelilingnya, sedang ia terutama aktif (misalnya : bahasa, cara jalan tegak)
    Jadi, suatu perkembangan kejiwaan yang dilukiskan, sebagian besar tidak tergantung dari sifat-sifat biomekanis yang telah tersesia dan sifat-sifat yang berkembang karena pemeliharaan dan lindungan.
4.  Prof.Kohnstamm dalam bukunya :”Leeboek der psychologie”membedakan dua masa pemberontak, yaitu masa pubertas pertama dan kedua. Pubertas pertama antara 3 sampai 7 tahun dan pubertas kedua antara 14 sampai 18 tahun.
a. Antara 3 dan 7 tahun.
        Pada masa antara usia 3 dan 7 tahun anak sadar akan kekuatannya sendiri. Akibat kesadaran itu ialah ia menghendaki, bahwa orang menuruti kemaunnya. Ia merasa berkuasa dan meraja.
b.   Antara 14 dan 18 tahun.
        Pubertas kedua dinamakan juga tahun-tahun akil balig. Masa itu merupakan masa peralihan antara hidup dalam keluarga dan masyarakat. JJ.Rouseau menamakan masa itu”masa kelahiran kedua” yang mempunyai tanda-tanda bahwa pemuda-pemudi mempunyai minat yang subjektif terhadap hidup kemasyarakatan.
     Yang dimaksud dengan pubertas kejiwaan, ialah fase diman anak menyiapkan bathinnya untuk menghadapi soal-soal hidup manusia dalam dunia ini.
5. Anak membutuhkan ksih sayang tertentu. Jika anak mengalami kekurangan kasih sayang, maka perkembangan anak menjadi tidak baik. Ada 4 sifat pokok perkembangan kejiwaan :
a.       saat Biologis
b.      Azas kebutuhan pertolongan
c.       Azas keamana
d.      Azas eksplorasi
6.   Anak masih sangat membutuhkan dunia perasaanya. Kesan-kesan perasaan mempunyai arti yang penting bagi anak. Perasan-perasaan yang mengesankan pola perasaan pada anak, yang akan mensifatkan sifat anak dalam hal ini trhadap dunia.
7. Azas eksplorasi adalah suatu contoh baik, bagaiman dalam asas itu tercantum bermacam-macam dinamisme, yang kemudian dapat dibedakan dengan baik. Anak yang aman akanmenerima dunia dengan baik, akan menyongsong benda dan manusia, menjumpai mereka, memperlakukan mereka, mengalami keadaan mereka dengan hati yang terbuka dan belajar mengenal keadaan mereka itu.
   Dalam azas eksplorasi terletak pila azas lain yang telah tersedia secara genetis yaitu, bahwa anak mempunyai kehendak sendiri untuk menjadi seorang (azas emansipasi).
8. Tiap binatang mempunyai dunianya sendiri-sendiri, sesuai dengan instink-instinknya dalam dunia itu benda-benda ditetapkan menurut arti atau tidak berarti. (Orang menyebut ‘Umwelt” binatang) dalam bahasa Indonesia diartikan dengan”dunia tetap”. Karena binatang itu mempunyai dunia tetap, ia hanya memerlukan masa muda yang singkat saja, dan boleh dikata hanya dapat belajar sedikit. karena manusia mempunyai masa muda panjang, dan ternyata dapat mempelajari banyak hal, maka dengan sendirinya timbul sangkaan, bahwa manusia tidak mempunyai dunia tatap semacam yang terdapat pada binatang, malahan sebaliknya ia selalu menerobos dunia yang telah dimilikinya. Manusia selalu menerobos kelilingnnya yang konkrit. Inilah perbedaan hakiki antara manusia dan binatang.        
9.  Disini terletak ketetapan pertama pada batas tertentu yang dibutuhkan anak, yaitu koreksi yang terus menerus terhadap kekurangan biologisnya. Jadi dengan demikian maka, disamping kekurangan biologis ini masih terdapat dua hal tetap lainnya : harapan akan penambahan bilologis itu, karena teratur dan pastinya peristiwa ini terjadi pembentukan kebiasaan yang pertama. Masih ada lagi ketetapan-ketetapan bagi manusia selain yang disebut diatas. Yang pertama ketetapan masyarkat manusia, kedua ialah ketetapan sistim-sistim yang menguasai lapangan luar dari segala sesuatu yang merupakan objek bagi manusia.
10. Kehidupan masyarakat manusia mempunyai kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, pembagian menurut jenis kelamin, umur, pekerjaan. Masyarakat mempunyai bentuk-bentuk yang teratur. Kehidupan masyarakat manusia sebagian ditentukan dalam bentuk-bentuk keluarga, sekolah, gereja, pemerintahan. Tetapi ada pula bentuk yang sifatnya berlainan dari bentuk diatas, misalnya adat istiadat dan kebiasaan kuno, hukum, perjanjian, teori, metode, ilmu pengetahuan. Semuanya ini harus diketahui oleh anak, sebagian besar hal itu dapat berhasil, bila anak itu sendiri turut mengambil bagian dalam hal serupa itu, ia harus membuat dan memikirkanya, ia harus menemukan sendiri sendiri prinsip alat-alat manusia yang sangat penting, misalnya bahasa, mempergunakan alat-alat kerja, cara-cara berpikir tertentu misalnya berhitung.
11. Menemukan prinsip sebuah alat kerja pada umumnya dapat dipelajari oleh anak-anak yang berumur kurang lebih 6 tahun. Bila melihat dari sudut mereka yang mengetahui prinsip-hubungan-hubungan mekanis antara obyek-obyek, maka pebuatan dengan balok itu tidak ada artinya sama sekali. Tetapi jika dilihat dari sudut alat-alat yang dimiliki si anak yang sebagian besar masih tergantung pada penggunaan ala-alat kekuatan yang organis (menjangkau, menarik, mengangkat, meletakkan, menggeserkan, menggulingkan, dan sebagainya) maka perbuatan tersebut di atas besar artinya.
12. Sifat dasar perkembangan kejiwaan yang sangat penting ialah lama setelah anak menemukan bahasa dan dengan demikian tidak lagi bergantung pada hubungan konkrit dengan benda-bendanya sendiri.         Prinsip diferensial (membeda-bedakan) tingkatan yang genetis, artinya dari suatu stadium dengan kemungkinan-kemungkinan kelakuan yang hampir tak tampak batas-batasnya, timbul sebuah stadium dengan kemungkinan- kemungkinan primitifnya tetap tinggal dan sering kali memperihatikan prestasinya sendiri, hingga tercapai satu stadium, dimana orang lebih suka bergerak kelapisan kelakuan  yang tertentu (misalnya lapisan teoritis) W.Stern berpendapat ada 4 fase dalam pertumbuhan anak.
   1.  Tingkatan mengenai benda-benda (sampai umur 8 tahun). Dalam serapannya anak menerima kesan keseluruhan dari pada apa yang dihadapinya. Kesan keseluruhan yang lengkap ini serba tidak jelas.
Pada tingkatan itu yang nampak dengan nyata hanyalah beberapa benda, manusia dan hewan.
2.    Tingkat mengenal perbuatn-perbuatan (umur 8-9 tahun). Pada masa itu anak menaruh perhatian besar terhadap perbuatan-perbuatan manusia dan hewan.
      3.  Tingkatan mengetahui hubungan-hubungan (9-10 tahun). Anak mulai mengetahui hubungan waktu dan tempat, juga hubungan antara sebab akibat.
    4.  Tingkatan mengenal sifat-sifat (12-14 tahun). Dalam tingkatan ini anak mengadakan analisa tentang penyerapannya, sehingga mengenal sifat-sifat benda, manusia dan hewan. Masa ini disebut juga masa subyektif.
13. Dalam kehidupan komuikasi terbuka, anak merupakan sisi balik dari aas eksplorasi. Anak telah masuk dunia itu, secara teratur memilih, beberapa lapangan-lapangan tertentu dalam dunia itu. Dengan demikian kemungkinan untuk mengalami untung malang (vontuur)tidak akan lenyap, tetapi dari eksplorasi itu timbul dua macam kemungkinan. Pertama, eksplorasi itu dapat berubah menjadi perhatian dan berakhir pada penuntutan pengetahuan secara sistematis, yaiu pada latihan bentuk-bentuk penguasaan teknis. Kedua, bahwa eksplorasiitu tetap mempunyai sifat menular kepada dunia dalam bentuk permainan.
         Disebut dengan permainan anak ialah pergaulan dengan dunia asing, yang kadang-kadang berbuat begitu terhadap anak manusia yang masih muda (yang belum banyak pengalamannya, yang tak beratur).
14. Permainan adalah bentuk ekplorasi dunia yang bersifat kanak-kanak. Berlawanan dengan perkerjaan karena terikat oleh hasil yang ditentukan oleh waktu penyelesaian dan tujuannya, dan mendapatkan hasil.
15. Bahasa, sebagai suatu contoh yang ditemukan anak. Pertama memandang bahasa sebagai kemungkinan untuk dapat mengadakan hubungan dengan sesama manusia dalam masyarakat.
    Bahasa juga dipandang sebagai alat untuk menguasai kenyataan dengan cara lain dari pada bergaul dengan benda-benda saja. Anak lahir dalam sebuah dunia yang memiliki bahasa dan akan dipergunakan untuk keperluannya. Karena itu anak diarahkan kepada manusia sebagai pengalaman yang mempunyai arti menentukan.
16. Ekpresi diri anak dapat dilihat dalam apa yang dinamakan” menggambar” dari anak. Tetapi kita tidak boleh melepaskan apa yang disebut menggambar ini yaitu ekpresi diri grafis, dari pernyataan diri anak dalam keseluruhannya.
      Beberapa ahli ilmu jiwa anak seperti, Corado Ricci (1887) dan Kerschensteiner serta Sully (1896) telah mempelajari gambaran anak sebagai alat melahirkan fikiran dan perasaan. 
      Gambaran anak dapat dibedakan dalam 5 bagian yang berhubungan dengan masa pertumbuhannya.
      1.   Masa coreng loreng (kurang lebih 3 tahun)
      2.   Masa skema (3-7 tahun)
      3.   Masa bentuk garis (7-9 tahun)
      4.   Masa bentuk banyang-banyangan (9-10 tahun)
      5.   Masa persperktif (10-14 tahun)
17. 1. Makin dekat kita pada kelahiran, makin erat perkembangan kejiwaan terlihat pada perkembangan kejasmanian dan makin berkurang tergantungnya perkembangan kejiwaan pada pengaruh-pengaruh pendidikan mengaenai pada beberapa sifat fase kasar, makin mudah pula kita mempergunakan istilah-istilah karakteristik semacam itu.
     Masa dari umur 5-9 tahun, atau dari umur 4-8 tahun maka ia sangat menggantungkan diri pada faktor-faktor keliling. Masa ini disebut masa egosentris atau masa oedipal.
    2. Masa dari 16-24 tahun disebut dengan year of youth. Pada setiap pembagian tentu saja sifat-sifat individu juga memegan peranan.
18. Anak muda mulai hidupnya dalam suasana yang sangat memerlukan bantuan, bahkan dalam peristiwa makan, yang telah dipersiapkan untuknya secara instintif dan reflektoris, ia harus menyesuaikan diri dengan keadaan khusus. Mulai bekerjanya fungsi-fungsi tubuh ini dan belajarnya anak dalam tingkat primitif itu sendiri adalah suatu peristiwa penting dalam kehidupan anak muda itu. Disinilah letak permulaan perkembangan kejiwaan.
19. Fase sebelum bahasa disebut infas.
      Gejala                                                                    waktu
         1.      Menangis, bersin, menghisap                      : hari pertama
         2.      Tersenyum kepada seseorang                     : minggu ke 6-8
         3.      Tertawa                                                     : minggu ke 9-14        
         4.      Gerakan-gerakan kepala dan mata untuk
                  Mengikuti sebuah benda                            : bulan ke 2-3
         5.      Mengangkat kepala untuk beberapa waktu
                  Dan melihat keliling                                    : bulan ke 3-4
         6.      Bermain dengan tangannya sendiri              : minggu ke 14-16
         7.      Mengikuti dengan matanya tangannya
                  Sendiri                                                      : bulan ke 4-5
         8.      Menjalankan kepala pada sebuah benda
                  Yang dilihat                                               : bulan ke 5-6
9.            Makan makanan yang keras untuk pertama
Kali                                                           : bulan ke 6-12
         10.    Untuk sesat duduk sendiri                          : bulan ke 7-8
         11.    Pemempatan ibu jari didepan jari lain          : bulan ke 7-8
         12.    Percobaan merangkak                               : bulan 9
         13.    Peniruan perkataan                                    : bulan ke 10-12
         14.    Berdiri sendiri                                            : bulan ke 10-17
         15.    Berjalan sendiri                                          : bulan ke 13-15
         16.    Penemuan bahasa                                      : bulan ke 18-24
20. 4 Penemuan-penemuan penting dalam perkembang kejiwaan :
         1.      Penemuan dunia kebendaan dengan sifatnya yang tak tergantung pada manusia
         2.      Penemuan hidup sebagai suatu persoalan
         3.      Penemuan kebathinan sendiri
         4.      Penemuan sekse lain sebagai sesuatu yang menarik
      Ada pula penemuan-penemuan penting lainnya yaitu penemuan alat kerja, yang berhubungan erat dengan penemuan hubungan-hubungan mekanis yang merupakan sifat-sifat obyek.      
21. Penemuan benda-benda dalam sifat-sifat khusus.
       Primer adalah pengalaman hidup tidak hanya berpadu pada diri sendiri saja tetapi hidup juga berarti pula dalam dunia. Dunia sebagai objek tempat kita mengarahkan pengetahuan kita.
     Sejak minggu-minggu pertama anak manusia berhubungan dengan dunia dalam dua macam hubungan yaitu : “bersatu dengan” dan “lain dari pada “dunia itu”.
22. Suatu makhluk yang menolak segala sesuatu yang tak ingin dimasukkan dalam pribadinya dan yang tak ingin dimasukkannya pada dirinya yang menuntut apa yang hendak dijadikan kepunyaannya.
23. Penemuan bathin diri sendiri yaitu anak pertama kali belajar berkepalan dengan bathinnya sendiri sebagai sesuatu yang ada dalam bathinnya.
     Dalam masa antara umur 10 dan 14 tahun tersebut periode pueral, anak menempatkan dirinya dengan sangat positif, menganggap dirinya sanggup mencapai prestasi tertinggi. Kemudian dalam pubertas kultur yaitu suatu periode konfentasi dengan dirinya sendiri dan dia mengalami sesuatu yang baru.
    Suatu pubertas kultur adalah persoalan pendidikan dalam tiap masyarakat yang untuk sebagian besar tidak dikuasai oleh tradisi atau ortodoksi yang diktatorial
24. Barang siapa menemukan dirinya sendiri dalam sifat yang khusus tidak mudah terlepas dari pandangannya terhadap orang-orang lain karena mereka sama dengan kita mengalami suatu mabuk penemuan mudah dimasuki peasaan “kesamaan jiwa” dan persahabatan-persahabatan besar disini menemui suatu tempat yang subur.
25. Rangkuman pubertas
   Masa pubertas adalah masa yang negatif. Kecakapan anak tampak berkurang. Kepandaian dan kecakapannya tidak tegas, sikapnya lambat dan tingkah lakunya sering tidak sopan. Masa prapubertas melakukan perbuatan yang berlawanan yang biasanya dipandang baik.
     Masa pubertas adalah masa bangkitnya kepribadian, minat terhadp dunia luar bersifat subyektif ditujukan kedalam perkembangan pribadi sendiri menjadi unsur yang penting dalam kehidupannya.
         Sifat-sifat yang nampak pada anak dimasa pubertas
1. Anak ingin menyusun pendirian baru. Pada saat mencari kebenaran itu segala sesuatu tidak berketentuan.
2. keseimbangan bahtin terganggu dan oleh karena itu sikap dan perbuatan anak tidak tenang. Dalam pada itu sifat-sifat itu tidak sama kuatnya pada semua anak
Masa pubertas dinamakan juga Strum-und Drang periode : masa pencarian dan mendapatkan, putus asa dan bangga, masa perjuangan untuk memberi kedudukan kepada dirinya sendiri, pendek kata yang penuh dengan pertentangan bathin
26. Beberapa peringatan :
     1. Dalam mempelajari pembagian masa, kita harus selalu ingat, bahwa diantara masa satu dan masa lainnya sering tidak tampak batas-batasnya  yang terang.anak yang menilik umurnya sudah pemuda, akan tetapi susunan jiwanya sama dengan anak kecil. Peristiwa-peristiwa begitu dinamakan  infatilisme ( tetap bertabiat anak-anak). Orang yang menurut umurnya sudah lama melewati masa andolesensi, akan tetapi ia tetap bersifat sebagai anak dimasa pubertas. Itu dinamakan puberlisme.
      2. Usia 45-50 tahun dinamakan usia yang berbahaya. Masa tua menunjukkan kemunduran-kemunduran. Pertama-tama kekuatan mendengar dan melihat berkurang. Juga ingatan dan kekuatan memusatkan pikiran. Sering-sering emosionalitas bertambah 9 perasaan mudah tersinggung) dan tampak juga kegemaran merenungkan sikap yang lampau. 

No comments:

Post a Comment