Psikologi Perkembangan
Oleh : Dzikri Zulkarnain
TEORI JIWA PERKEMBANGAN
1.
Teori nativisme (semua kenyataan itu timbul dari perkembangan
sifat-sifat pembawaan individu) dan juga
pendapat sebalikny, ialah pendapat empirisme (semua pengalaman jatuh pada dasar yang kurang tentu
dan menetapkansendiri apa yang akan terjadi selanjutnya).
pendapat sebalikny, ialah pendapat empirisme (semua pengalaman jatuh pada dasar yang kurang tentu
dan menetapkansendiri apa yang akan terjadi selanjutnya).
2. Kita harus mementingkan sifat-sifat yang
telah didapat dengan menyelidiki berulang-ulang anak yang sama tetapi dengan
mengingat jangan sampai terjadi suatu hasil yang ragu-ragu. Latihan atau
kebiasaan pada anak itu akan dapat merubah hasil-hasil penyelidikan. Penyelidikan-penyelidikan
semacam itu telah mempunyai inteligensi yang dites yang boleh dikata sama.
3. Gejala-gejala perkembangan
kejiwaan ada 3 bagian :
1. Yang bersifat biologis
2. Yang terutama bergantung pada
pengaruh-pengaruh keliling yang memusat sedang anak relatif tinggal pasif
3. Penemuan-penemuan yang dilakukan anak dalam
keadaan kelilingnya, sedang ia terutama aktif (misalnya : bahasa, cara jalan
tegak)
Jadi,
suatu perkembangan kejiwaan yang dilukiskan, sebagian besar tidak tergantung
dari sifat-sifat biomekanis yang telah tersesia dan sifat-sifat yang berkembang
karena pemeliharaan dan lindungan.
4. Prof.Kohnstamm
dalam bukunya :”Leeboek der psychologie”membedakan
dua masa pemberontak, yaitu masa pubertas pertama dan kedua. Pubertas pertama
antara 3 sampai 7 tahun dan pubertas kedua antara 14 sampai 18 tahun.
a. Antara 3 dan 7 tahun.
Pada masa antara
usia 3 dan 7 tahun anak sadar akan kekuatannya sendiri. Akibat kesadaran itu
ialah ia menghendaki, bahwa orang menuruti kemaunnya. Ia merasa berkuasa dan
meraja.
b.
Antara 14 dan 18 tahun.
Pubertas kedua
dinamakan juga tahun-tahun akil balig. Masa itu merupakan masa peralihan antara
hidup dalam keluarga dan masyarakat. JJ.Rouseau menamakan masa
itu”masa kelahiran kedua” yang mempunyai tanda-tanda bahwa pemuda-pemudi
mempunyai minat yang subjektif terhadap hidup kemasyarakatan.
Yang dimaksud dengan
pubertas kejiwaan, ialah fase diman anak menyiapkan bathinnya untuk menghadapi
soal-soal hidup manusia dalam dunia ini.
5. Anak membutuhkan ksih sayang
tertentu. Jika anak mengalami kekurangan kasih sayang, maka perkembangan anak
menjadi tidak baik. Ada 4 sifat pokok perkembangan
kejiwaan :
a. saat Biologis
b. Azas kebutuhan pertolongan
c. Azas keamana
d. Azas eksplorasi
6. Anak masih sangat membutuhkan
dunia perasaanya. Kesan-kesan perasaan mempunyai arti yang penting bagi anak.
Perasan-perasaan yang mengesankan pola perasaan pada anak, yang akan
mensifatkan sifat anak dalam hal ini trhadap dunia.
7. Azas eksplorasi adalah suatu
contoh baik, bagaiman dalam asas itu tercantum bermacam-macam dinamisme, yang
kemudian dapat dibedakan dengan baik. Anak yang aman akanmenerima dunia dengan
baik, akan menyongsong benda dan manusia, menjumpai mereka, memperlakukan
mereka, mengalami keadaan mereka dengan hati yang terbuka dan belajar mengenal
keadaan mereka itu.
Dalam azas eksplorasi
terletak pila azas lain yang telah tersedia secara genetis yaitu, bahwa anak
mempunyai kehendak sendiri untuk menjadi seorang (azas emansipasi).
8. Tiap binatang mempunyai
dunianya sendiri-sendiri, sesuai dengan instink-instinknya dalam dunia itu
benda-benda ditetapkan menurut arti atau tidak berarti. (Orang menyebut
‘Umwelt” binatang) dalam bahasa Indonesia diartikan dengan”dunia tetap”. Karena
binatang itu mempunyai dunia tetap, ia hanya memerlukan masa muda yang singkat
saja, dan boleh dikata hanya dapat belajar sedikit. karena manusia mempunyai
masa muda panjang, dan ternyata dapat mempelajari banyak hal, maka dengan
sendirinya timbul sangkaan, bahwa manusia tidak mempunyai dunia tatap semacam
yang terdapat pada binatang, malahan sebaliknya ia selalu menerobos dunia yang
telah dimilikinya. Manusia selalu menerobos kelilingnnya yang konkrit. Inilah
perbedaan hakiki antara manusia dan binatang.
9. Disini terletak ketetapan
pertama pada batas tertentu yang dibutuhkan anak, yaitu koreksi yang terus
menerus terhadap kekurangan biologisnya. Jadi dengan demikian maka, disamping
kekurangan biologis ini masih terdapat dua hal tetap lainnya : harapan akan
penambahan bilologis itu, karena teratur dan pastinya peristiwa ini terjadi
pembentukan kebiasaan yang pertama. Masih ada lagi ketetapan-ketetapan bagi
manusia selain yang disebut diatas. Yang pertama ketetapan masyarkat manusia,
kedua ialah ketetapan sistim-sistim yang menguasai lapangan luar dari segala
sesuatu yang merupakan objek bagi manusia.
10. Kehidupan masyarakat manusia mempunyai
kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, pembagian menurut jenis kelamin, umur,
pekerjaan. Masyarakat mempunyai bentuk-bentuk yang teratur. Kehidupan
masyarakat manusia sebagian ditentukan dalam bentuk-bentuk keluarga, sekolah,
gereja, pemerintahan. Tetapi ada pula bentuk yang sifatnya berlainan dari
bentuk diatas, misalnya adat istiadat dan kebiasaan kuno, hukum, perjanjian,
teori, metode, ilmu pengetahuan. Semuanya ini harus diketahui oleh anak,
sebagian besar hal itu dapat berhasil, bila anak itu sendiri turut mengambil
bagian dalam hal serupa itu, ia harus membuat dan memikirkanya, ia harus
menemukan sendiri sendiri prinsip alat-alat manusia yang sangat penting,
misalnya bahasa, mempergunakan alat-alat kerja, cara-cara berpikir tertentu
misalnya berhitung.
11. Menemukan prinsip sebuah alat
kerja pada umumnya dapat dipelajari oleh anak-anak yang berumur kurang lebih 6
tahun. Bila melihat dari sudut mereka yang mengetahui prinsip-hubungan-hubungan
mekanis antara obyek-obyek, maka pebuatan dengan balok itu tidak ada artinya
sama sekali. Tetapi jika dilihat dari sudut alat-alat yang dimiliki si anak
yang sebagian besar masih tergantung pada penggunaan ala-alat kekuatan yang
organis (menjangkau, menarik, mengangkat, meletakkan, menggeserkan,
menggulingkan, dan sebagainya) maka perbuatan tersebut di atas besar artinya.
12. Sifat dasar perkembangan
kejiwaan yang sangat penting ialah lama setelah anak menemukan bahasa dan
dengan demikian tidak lagi bergantung pada hubungan konkrit dengan
benda-bendanya sendiri. Prinsip diferensial (membeda-bedakan)
tingkatan yang genetis, artinya dari suatu stadium dengan
kemungkinan-kemungkinan kelakuan yang hampir tak tampak batas-batasnya, timbul
sebuah stadium dengan kemungkinan- kemungkinan primitifnya tetap tinggal dan
sering kali memperihatikan prestasinya sendiri, hingga tercapai satu stadium,
dimana orang lebih suka bergerak kelapisan kelakuan yang tertentu (misalnya lapisan teoritis) W.Stern berpendapat ada 4 fase
dalam pertumbuhan anak.
1.
Tingkatan mengenai benda-benda (sampai umur 8 tahun). Dalam serapannya
anak menerima kesan keseluruhan dari pada apa yang dihadapinya. Kesan
keseluruhan yang lengkap ini serba tidak jelas.
Pada tingkatan itu yang nampak dengan
nyata hanyalah beberapa benda, manusia dan hewan.
2. Tingkat mengenal perbuatn-perbuatan (umur
8-9 tahun). Pada masa itu anak menaruh perhatian besar terhadap
perbuatan-perbuatan manusia dan hewan.
3. Tingkatan mengetahui
hubungan-hubungan (9-10 tahun). Anak mulai mengetahui hubungan waktu dan tempat,
juga hubungan antara sebab akibat.
4. Tingkatan mengenal
sifat-sifat (12-14 tahun). Dalam tingkatan ini anak mengadakan analisa tentang
penyerapannya, sehingga mengenal sifat-sifat benda, manusia dan hewan. Masa ini
disebut juga masa subyektif.
13. Dalam kehidupan komuikasi
terbuka, anak merupakan sisi balik dari aas eksplorasi. Anak telah masuk dunia
itu, secara teratur memilih, beberapa lapangan-lapangan tertentu dalam dunia
itu. Dengan demikian kemungkinan untuk mengalami untung malang (vontuur)tidak
akan lenyap, tetapi dari eksplorasi itu timbul dua macam kemungkinan. Pertama, eksplorasi
itu dapat berubah menjadi perhatian dan berakhir pada penuntutan pengetahuan
secara sistematis, yaiu pada latihan bentuk-bentuk penguasaan teknis. Kedua,
bahwa eksplorasiitu tetap mempunyai sifat menular kepada dunia dalam bentuk
permainan.
Disebut dengan permainan anak
ialah pergaulan dengan dunia asing, yang kadang-kadang berbuat begitu terhadap
anak manusia yang masih muda (yang belum banyak pengalamannya, yang tak
beratur).
14. Permainan adalah bentuk
ekplorasi dunia yang bersifat kanak-kanak. Berlawanan dengan perkerjaan karena
terikat oleh hasil yang ditentukan oleh waktu penyelesaian dan tujuannya, dan
mendapatkan hasil.
15. Bahasa, sebagai suatu contoh
yang ditemukan anak. Pertama memandang bahasa sebagai kemungkinan untuk dapat
mengadakan hubungan dengan sesama manusia dalam masyarakat.
Bahasa juga dipandang sebagai
alat untuk menguasai kenyataan dengan cara lain dari pada bergaul dengan
benda-benda saja. Anak lahir dalam sebuah dunia yang memiliki bahasa dan akan
dipergunakan untuk keperluannya. Karena itu anak diarahkan kepada manusia
sebagai pengalaman yang mempunyai arti menentukan.
16. Ekpresi diri anak dapat dilihat
dalam apa yang dinamakan” menggambar” dari anak. Tetapi kita tidak boleh
melepaskan apa yang disebut menggambar ini yaitu ekpresi diri grafis, dari
pernyataan diri anak dalam keseluruhannya.
Beberapa ahli ilmu jiwa anak
seperti, Corado Ricci (1887) dan Kerschensteiner serta Sully (1896) telah
mempelajari gambaran anak sebagai alat melahirkan fikiran dan perasaan.
Gambaran anak dapat dibedakan
dalam 5 bagian yang berhubungan dengan masa pertumbuhannya.
1. Masa coreng loreng (kurang lebih 3 tahun)
2. Masa skema (3-7 tahun)
3. Masa bentuk garis (7-9 tahun)
4. Masa bentuk banyang-banyangan (9-10 tahun)
5. Masa persperktif (10-14 tahun)
17. 1. Makin dekat kita pada kelahiran, makin erat perkembangan
kejiwaan terlihat pada perkembangan kejasmanian dan makin berkurang tergantungnya
perkembangan kejiwaan pada pengaruh-pengaruh pendidikan mengaenai pada beberapa
sifat fase kasar, makin mudah pula kita mempergunakan istilah-istilah
karakteristik semacam itu.
Masa dari umur 5-9
tahun, atau dari umur 4-8 tahun maka ia sangat menggantungkan diri pada
faktor-faktor keliling. Masa ini disebut masa egosentris atau masa oedipal.
2. Masa dari 16-24 tahun disebut dengan year of youth. Pada setiap
pembagian tentu saja sifat-sifat individu juga memegan peranan.
18. Anak muda mulai hidupnya dalam
suasana yang sangat memerlukan bantuan, bahkan dalam peristiwa makan, yang
telah dipersiapkan untuknya secara instintif dan reflektoris, ia harus
menyesuaikan diri dengan keadaan khusus. Mulai bekerjanya fungsi-fungsi tubuh
ini dan belajarnya anak dalam tingkat primitif itu sendiri adalah suatu
peristiwa penting dalam kehidupan anak muda itu. Disinilah letak permulaan
perkembangan kejiwaan.
19. Fase sebelum bahasa disebut
infas.
Gejala waktu
1. Menangis, bersin, menghisap :
hari pertama
2. Tersenyum kepada seseorang :
minggu ke 6-8
3. Tertawa :
minggu ke 9-14
4. Gerakan-gerakan kepala dan mata untuk
Mengikuti sebuah
benda : bulan ke
2-3
5. Mengangkat kepala untuk beberapa waktu
Dan melihat keliling : bulan ke 3-4
6. Bermain dengan tangannya sendiri : minggu ke 14-16
7. Mengikuti dengan matanya tangannya
Sendiri :
bulan ke 4-5
8. Menjalankan kepala pada sebuah benda
Yang dilihat :
bulan ke 5-6
9.
Makan
makanan yang keras untuk pertama
Kali :
bulan ke 6-12
10. Untuk sesat duduk sendiri : bulan ke 7-8
11. Pemempatan ibu jari didepan jari lain : bulan ke 7-8
12. Percobaan merangkak : bulan 9
13. Peniruan
perkataan :
bulan ke 10-12
14. Berdiri
sendiri :
bulan ke 10-17
15. Berjalan sendiri : bulan ke 13-15
16. Penemuan bahasa : bulan ke 18-24
20. 4
Penemuan-penemuan penting dalam perkembang kejiwaan :
1. Penemuan dunia kebendaan dengan sifatnya yang tak tergantung
pada manusia
2. Penemuan hidup sebagai suatu persoalan
3. Penemuan kebathinan sendiri
4. Penemuan sekse lain sebagai sesuatu yang menarik
Ada pula penemuan-penemuan
penting lainnya yaitu penemuan alat kerja, yang berhubungan erat dengan
penemuan hubungan-hubungan mekanis yang merupakan sifat-sifat obyek.
21. Penemuan
benda-benda dalam sifat-sifat khusus.
Primer adalah pengalaman hidup tidak hanya
berpadu pada diri sendiri saja tetapi hidup juga berarti pula dalam dunia.
Dunia sebagai objek tempat kita mengarahkan pengetahuan kita.
Sejak minggu-minggu pertama anak manusia
berhubungan dengan dunia dalam dua macam hubungan yaitu : “bersatu dengan” dan
“lain dari pada “dunia itu”.
22. Suatu makhluk yang menolak segala
sesuatu yang tak ingin dimasukkan dalam pribadinya dan yang tak ingin dimasukkannya
pada dirinya yang menuntut apa yang hendak dijadikan kepunyaannya.
23. Penemuan bathin diri sendiri yaitu
anak pertama kali belajar berkepalan dengan bathinnya sendiri sebagai sesuatu
yang ada dalam bathinnya.
Dalam masa antara umur 10 dan
14 tahun tersebut periode pueral, anak menempatkan dirinya dengan sangat
positif, menganggap dirinya sanggup mencapai prestasi tertinggi. Kemudian dalam
pubertas kultur yaitu suatu periode konfentasi dengan dirinya sendiri dan dia
mengalami sesuatu yang baru.
Suatu pubertas kultur adalah
persoalan pendidikan dalam tiap masyarakat yang untuk sebagian besar tidak
dikuasai oleh tradisi atau ortodoksi yang diktatorial
24. Barang siapa menemukan dirinya
sendiri dalam sifat yang khusus tidak mudah terlepas dari pandangannya terhadap
orang-orang lain karena mereka sama dengan kita mengalami suatu mabuk penemuan
mudah dimasuki peasaan “kesamaan jiwa” dan persahabatan-persahabatan besar
disini menemui suatu tempat yang subur.
25. Rangkuman
pubertas
Masa pubertas adalah
masa yang negatif. Kecakapan anak tampak berkurang. Kepandaian dan kecakapannya
tidak tegas, sikapnya lambat dan tingkah lakunya sering tidak sopan. Masa
prapubertas melakukan perbuatan yang berlawanan yang biasanya dipandang baik.
Masa pubertas adalah
masa bangkitnya kepribadian, minat terhadp dunia luar bersifat subyektif
ditujukan kedalam perkembangan pribadi sendiri menjadi unsur yang penting dalam
kehidupannya.
Sifat-sifat yang nampak pada
anak dimasa pubertas
1. Anak ingin menyusun pendirian baru. Pada
saat mencari kebenaran itu segala sesuatu tidak berketentuan.
2. keseimbangan bahtin terganggu dan oleh
karena itu sikap dan perbuatan anak tidak tenang. Dalam pada itu sifat-sifat
itu tidak sama kuatnya pada semua anak
Masa pubertas dinamakan juga Strum-und Drang periode : masa pencarian
dan mendapatkan, putus asa dan bangga, masa perjuangan untuk memberi kedudukan
kepada dirinya sendiri, pendek kata yang penuh dengan pertentangan bathin
26. Beberapa
peringatan :
1. Dalam mempelajari pembagian masa, kita
harus selalu ingat, bahwa diantara masa satu dan masa lainnya sering tidak
tampak batas-batasnya yang terang.anak
yang menilik umurnya sudah pemuda, akan tetapi susunan jiwanya sama dengan anak
kecil. Peristiwa-peristiwa begitu dinamakan infatilisme ( tetap bertabiat anak-anak).
Orang yang menurut umurnya sudah lama melewati masa andolesensi, akan tetapi ia
tetap bersifat sebagai anak dimasa pubertas. Itu dinamakan puberlisme.
2. Usia 45-50 tahun dinamakan usia yang berbahaya. Masa tua menunjukkan kemunduran-kemunduran. Pertama-tama kekuatan mendengar dan melihat berkurang. Juga ingatan dan kekuatan memusatkan pikiran. Sering-sering emosionalitas bertambah 9 perasaan mudah tersinggung) dan tampak juga kegemaran merenungkan sikap yang lampau.
2. Usia 45-50 tahun dinamakan usia yang berbahaya. Masa tua menunjukkan kemunduran-kemunduran. Pertama-tama kekuatan mendengar dan melihat berkurang. Juga ingatan dan kekuatan memusatkan pikiran. Sering-sering emosionalitas bertambah 9 perasaan mudah tersinggung) dan tampak juga kegemaran merenungkan sikap yang lampau.
Lihat Juga :
No comments:
Post a Comment