MANAJEMEN JASA TRANSPORTASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Ada tiga hal yang menunjang
sebuah bangsa menjadi besar dan makmur, yakni tanah yang subur, kerja keras,
dan kelancaran transportai orang dan barang dari satuan bagian negara ke bagian
lain atau dari satu daerah ke daeerah lain. Tanah yang subur tidak akan banyak
artinya jika tidak digarap, dimanfaatkan dan dikelola secara tepat. Sumber daya
alam yang dimiliki suatu negara tidak akan berarti apa-apa bila tetap ada
ditempatnya tanpa disentuh tangan manusia ahli untuk dimanfaatkan.
Pendayagunaan semua itu memerlukan kerja keras dengan mengerahkan sumber daya
manusia agar sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan dan dan dinikmati
oleh semua manusia.
Semua kegiatan tersebut, yaitu
mengimpor bahan baku, memasarkan hasil produksi, menyediakan tenaga kerja,
membutuhkan sistem transportasi yang baik. Sistem tersebut adalah sistem
trasportasi yang menjamin keamanan, keselamatan, kecepatan, dan yang terjangkau
oleh daya beli masyarakat.
Untuk menunjang perkembangan
ekonomi yang mantap perlu dicapai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan
jasa transportasi. Jika penyediaan jasa transportasi lebih kecil daripada
permintaannya, akan terjadi kemacetan arus barang yang dapat menimbulkan
kegoncangan harga dipasaran. Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan
arus barang dan mobilitas manusia.
Transportasi juga juga
membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal.
Transportasi bukanlah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Manusia
dalam usahanya untuk mencapai tujuannya akan membutuhkan transportasi sehingga
perusahan bisnis jasa yang bergerak dibidang transportasi akan mendapatkan
keuntungan yang berlangsung secara terus menerus dan jangka panjang. Namun
dalam pengelolaannya, bisnis transportasi harus mendapat penanganan serius agar
tidak menimbulkan kerugian mengingat bisnis ini memerlukan modal yang tidak
sedikit.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan
ekonomi masyarakat adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, dan pertukaran kekayaan atau segala sesuatu yang bisa diperoleh dan
berguna. Manusia menggunakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya akan
pangan, papan, dan sandang. Selain itu manusia dapat menggunakanya untuk
kenikmatan, kenyamanan, dan kesenangan. Oleh karena itu manusia tidak behenti
untuk menyerbu sumber daya alam dimana sja untuk membuat berbagai jenis barang
yang diperlukannya walaupun sumber alam tidak terdapat di semua tempat. Selanjutnya setelah melalui proses produksi,
barang siap pakai perlu dipasarkan.
Produksi
itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan ekonomi sumber daya alam dan sumber
daya manusia digabungkan dengan tujuanmenghasilkan barang yang dapat dipasarkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang produksi atau barang modal mempercepat
produksi dan meningkatkan hasil.
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan
manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis
kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa menuju
tempat produksi dan hasil produksi dibawa kepasar atau tempat pelayanan
kebutuhannya seperti pasar, rumah sakit, pusat rekreasi, dan lain-lain.
Oleh karena
itu, perlu adanya perusahaan yang mampu memfasilitasi keperluan transportasi
ini. Namun untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa
transportasi ini, perlu manajemen yang mantap agar dalam proses pengelolaannya
tidak mengalami banyak kendala. Menurut ahli manajemen, manajemen memiliki beberapa
fungsi yaitu Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi.
1.
PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan adalah skema
kegiatan atau cara yang dirumuskan sebelum melakukan kegiatan agar tujuan dapat
tercapai dengan maksimal. Perencanaan adalah kegiatan pertama yang harus
dilakukan dalam administrasi. Rencana merupakan serangkaian keputusan sebagai
pedoman pelaksanan kegiatan di masa yang akan datang. Rencana yang baik
hendaknya diarahkan kepada tujuan. Rencana secara jelas mengemukakan:
1. Apa yang akan dicapai
2. Mengapa hal itu perlu
dikakukan
3. Bagaimana akan dilaksanakan
4. Kapan akan dilaksanakan
5. Siapa yang akan melaksanakan
6. Mengadakan penilaian
7. Kemungkinan-kemungkinan apa
yang dapat mempengaruhi pelaksanan dan kegiatan mengadakan penyesuaian dan
perubahan rencana.
Dalam membuat rumusan rencana,
kita selalu dihadapkan dengan menganalisasituasi yang berkaitan dengan sesuatu
yang akan dibuat, maka rencana sering disebut dengan strategi yang dalam
aktualisasinya, lingkungan sering berubah atau berbeda dengan rencana yang
telah dirumuskan tersebut, penerapan strategi atau rencana ini sering disebut
taktik atau tekhnik karena konsep strategi atau rencana disesuaikan dengan
lingkungan tempat strategi itu diterapkan.
Dalam bagian ini akan
dijelaskan proses perencanaan pada perusahaan angkutan bermotor dalam
menyediakan jasa angkutan kepada masyarakat. Proses perencanaan ini akan
dimulai dengan merencanakan kapasita bus, penentuan jumlah kendaraan dan pendapatan,
penjadwalan bus, kinerja, dan standar pelayanan.
1.
Area dan Gedung
Pengoperasian
Sebagai perusahaan yang
bergerak dibiang jasa transportasi, yaitu Bus antar kota-antar propinsi maka
memerlukan penanganan yang serius dari pemilik perusahaan dan seluruh staff
yang terlibat. Manajemen yang berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan
seluruh pengoperasian termasuk staff, administrasi, peralatan fisik dan
lain-lain, haruslah mempunyai tempat yang bisa digunakan sebagai pusat segala
aktifitas yaitu sekretariat.
Pemilihan area yang akanh
digunakan sebagai sekretariat sangat sinkron dengan strategi pemasaran, dalam
hal ini pelayaanan. Oleh karenanya, ada beberapa prtimbangan untuk menentukan
tempat atau area, yaitu:
1. Letaknya strategis, yaitu
mudah dijangkau oleh calon penumpang
2. Berada di pusat kota, dengan
memposisikan perwakilam disetiap daerah
3. Lokasi yang bisa menampung
beberapa kendaraan
Setelah lokasi atau srea
pengoperasian ditentikan maka proses selanjutnya adalah pembangunan gedung.
Gedung dimaksudkan sebagai pusat layanan administrasi, gedung harus berdekatan
dengan tempat parkir kendaraan operasi dan gudang perlatan, gedung sebagai
sekretariat yang dibangun dengan berl;okasi dekat jalan raya, memungkinkan
pefungsian berganda, mungkin bis sekaligus dengan bengkelnya, pencucian
kendaraan, penjualan spare part, dan lain sebagainya.
2.
Kapasitas
Tahap awal dalam menyusun
perencanaan angkutan bus setelah pembangunan gedung pengoperasian adalah
menentukan kuantitas pelayanan yang dibutuhkan pada setiap rute atau trayek
yang akan dilayani. Penentuan jumlah bis yang dibutuhkan berdasarkan analisis
trafik penumpang pada setiap rute atau trayek yang akan dilayani. Dengan
mengetahui kuantitas pelayanan pada setiap rute, maka dapat diketahui jumlah
bus yang akan dioperasikan dan jadwal perjalanan. Karena kapasitas bus yang
akan beroperasi harus mampu memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna, maka
harus diusahakan kendaraan yang berfasilitas lengkap, masalah harga tiket
penumpang bisa ditentukan kemudian sesuai dengan jenis kendaraan dan
fasilitasnya dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian penduduk setempat,
apakah penduduk sebagai calon pengguna akan mampu membayar atau tidak dan
apakah penumpang akan merasa tiketnya mahal atau tidak.
3.
Penentuan Jumlah Kendaraan
dan Waktu Perjalanan
Jumlah kendaraan adalah jumlah
bus yang akan dioperasikan dalam satu hari untuk satu rute atau trayek. Bus
membutuhkan modal yang besar dan biaya
terkait lainnya. Agar efisien, operator atau perusahaan harus berusaha
memperkecil jumlah bus yang diperlukan untuk dioperasikan pada setiap
pelayanan.
Waktu perjalanan adalah waktu
yang diperlukan oleh bus untuk melakukan perjalanan dari satu ujung permulaan
rute ke ujung akhir. Waktu perjalanan merupakan fungsi panjang rute.
Penjadwalan bus merupakan proses menyeluruh yang mencakup perencanaan operasi pelayanan
bus dengan memperkecil jumlah bus yang diperlukan.
Ada hubungan yang erat antara
menentukan perjalanan apa yang perlu dioperasikan, yaitu pembuatan daftar
perjalanaan dan bagaimana perjalaanan dilakukan. Waktu perjalanan dalam daftar
perjalanan, umpamanya, bertepatan dengan jadwal perrjalan dan daftar perjalanan
bus perusahaan transport yang lain.
4.
Koneksi dan Sosialisasi
Koneksi adalah orang atau lembaga yang diharapkan
dapat berpartisipasi dalam perusahaan jasa transportasi bus antar kota-antar propinsi
yang akan didirikan. Sangat penting adanya sosialisasi dari perusahaan agar
saat perusahaan beroperasi, masyarakat sudah mengetahui maksud dan tujuan kita
membangun perusahaan jasa tersebut.
5.
Perekrutan Karyawan
Setelah segala sesuatu yang
berhubungan dengan fasilitas sudah dianggap selesai, proses selanjutnya adalah
mempersiapkan karyawan yang akan bekerja dalam perusahaan. Staff yang akan
disiapkan oleh pihak perusahaan berupa: manajer/ direktur, staff administrasi
dan sekretaris, staff pemasaran, staff operasi, security, dan staff umum.
2.
PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING)
Sebenarnya pengorganisasian
dalam makalah ini telah terjadi dari tahap awal hingga akhir. Namun dalam
makalah ini, penulis menggaris bawahi pembahasan pengorganisasian khusus pada pengelolaan
fasilitas dan pelayanan dengan mengesampingkan hal-hal lain karena makalah ini
penulis khusus membahas tentang manajemen jasa fasilitas atau pelayanan dalam
sekretariat.
Di dalam organisasi, setiap
anggota atau staff harus mengetahui peran dan peranan apa yang ia duduki di
dalam kerjasama tersebut. Ia harus mawas diri sejauh mana kemampuan yang
dimiliki baik pengetahuan maupun keterampilan. Apa dan di mana kedudukan yang
diemban dalam organisasi.
Pengorganisasian (Organizing)
adalah proses dalam manajemen yang berupa pengawasan-pengawasan dan penugasan,
hal ini disebabkan pembagian kerja, secara vertikal maupun secara horizontal.
Tetapi kesemua itu tidak terlepas dari prosedur, proses dan tujuan yang hendak
dicapai dalam rangka kerjasama. Pembagian tugas dan pekerjaan merupakan asar
dari organisasi, sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan yang nantinya
setiap staff memelihara hubungan baik antara fungsi-fungsi, faktor-faktor fisik
dan tenaga yang ada.
Dalam organisasi diperlukan
hubungan kerja sesuai dengan pembagian kerja dengan segala tanggung jawab dan
pertanggung jawaban. Kekuasaan dan tanggung jawab harus menyatu dalam diri
setiap orang yang menduduki sebuah jabatan. Kekuasaan dan tanggung jawab ibarat
dua sisi mata uang karena kekuasaan tanpa tanggung jawab adalah sewenang-wenang
dan tanggung jawab tanpa kakuasaan tidak berarti sama sekali.
A.
Pembuatan Struktur
Organisasi
Organisasi adalah
pengelompokan manusia untuk bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan. Tanpa
memandang ukuran dan bentuknya, setiap komponen organisasi harus tunduk pada
suatu pengendalian menyeluruh dan tanggung jawab pengambilan keputusan pada
setiap tingkat manajemen.
Seperti yang telah dijelaskan
di atas bahwa struktur organisasi mempunyai tujuan bersama yang dilakukan oleh
anggota kelompok. Besar kecilnya organisasi merupakan faktor yang penting untuk
menentukan jumlah manajemen yang diperlukan. Ini akan berbeda-beda dari unit
operasi tunggal yang dimanajemeni oleh pemiliknya dengan dibentuk oleh kelompok
kecil yang setia.
Organisasi sebagai kerangka
saja tidaklah cukup untuk melingkupi arti organisasi. Oleh karena itu,
organisasi juga diartikan sebagai proses yang akan menentukan
aktivitas-aktivitas apa yang akan dilakukan guna pencapaian suatu tujuan dan
rencana dengan membagi-bagi dan mengelompokkan staff-staff kedalam
satuan-satuan tugas, Serta penetuan hubungan wewenang antara orang-orang yang
melakukan tugas dengan komunikasi yang jelas juga akan menghindari timpang
tindih tugas antar staff.
Mengingat hal tersebut maka
sangat penting untuk membuat struktur organisasi sebelum memulai segala
aktifitas kelembagaan. Struktur organisasi yang dimaksud disini mencakup
hubungan antar staff dalam lingkup manajemen pelayanan dalam organisasi yang
bergerak dibidang jasa.
Sebagai perusahaan yang
bergerak dibidang jasa transportasi diberbgi laokasi atau wilayah sesuai dengan
luasnya area jaringan rute yang dilayani, struktur organisasinya berdasarkan
wilayah, yaitu mempunyai perwakilan di lokasi beroperasinya suatu peusahaan transportasi
tersebut.
Struktur orgaisasi bisa
berbentuk desentralisasi atau sentralisasi, serta organisasi garis (lini) atau
organisasi lini dan staff. Organisasi perusahaan transportasi, Secara sederhana
terdiri atas:
1. Direktur Utama, sebagai
pimpinan perusahaan yang membawahi beberapa direktu.
2. Direktur pemasaran (niaga)
bertugas membina pelaksanaan tugas perencanaan produksi, pengembangan pasar,
pelayanan penumpang dan barang, serta awak bus, Direktur pemasaran mempunyai
beberapa bagian yaitu bagian penjualan, bagian tarif, bagian promosi, dan
bagian pelayanan.
3. direktur Operasi bertugas
mengatur pelaksanaan tugas keselamatan perjalanan, pengaturan awak bus, perjalanan
(trayek), penjadwalan keberangkatan, pengendalian pergerakan bus, dan
penyediaan bahan bakar. Direktur operasi membawahi beberapa bagian, yaitu
bagian trnsportasi, bagian pemeliharaan, dan bagian terminal.
4. Direktur administrasi dan
keuangan bertugas membina pelaksanan tugas dibidang personalia, keuangan, dan
bagian umum.
B.
Penempatan Staff
Satu hal yang perlu di ingat
adalah bahwa struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan perusahaan,
struktur organisasi harus fleksibel dalam menanggulangi perubahan, harus sesuai
dengan proses dan kegiatan dibeberapa bidang kerja dan harus juga sesuai dengan
kebutuhan daya kerja, yaitu sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan,
personalia dan iklim sosial, dimana partisipasi sekarang, kepuasan kerja dn
kekayaan kerja semuanya merupakan prtimbangan yang penting.
Struktur organisasi yang kaku,
yang mungkin baik memberikan uraian kerja tertentu pada staff, malah bisa
menghambat kegiatan perusahaan dan mengurangi inisiatif, motivasi dan kreatifitas
karyawan. Dengan demikian, idealnya, suatu keseimbangan harus dicapai: struktur
organisasi harus ada dan penting keberadaannya tapi tidak boleh kaku dan harus
bisa menyesuaikan dengan perubahan lingkungan sebaikbaiknya.
Setelah struktur organisasi
terbentuk dan tenaga atau staff sudah tersedia, maka saatnyalah untuk
menempatkan orang-orang yang sudah direkrut untuk diposisikan sesuai dengan
hasil wawancara dengan pihak penerimaan staff.
Penempatan staff sama
pentingnya dengan struktur organisasi, jika struktur organisasi adalah kerangka
maka orang yang mengisi struktur tersebut adalah nyawa atau roh dari struktur
tersebut. Karena struktur bukanlah apa-apa tanpa orang yang bergerak sesuai
dengan struktur yang ada.
3.
PENGAWASAN (CONTROLLING)
Pengawasan didasarkan atas
fungsi, bukan didasarkan atas kekuatan. Mungkin suatu waktu pengawasan berhasil
bila dilakukan dengan adanya kekuatan, tetapi jika kekuatan lemah, maka
pengawasan tidaklah berarti. Jadi pengawasan tergantung pada sistem tertentu.
Pengawasan merupakan kegiatan
pokok dari manajemen agar segala pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan ketentuan yang telah digariskan. pengawasan harus dilakukan secara
sistematis dan terus menerus. Sesuatu masalah dapat dipecahkan dan pemecahannya
tersebut akan menimbulkan masalah baru lagi, demikian pula dengan pengawasan.
Berbagai tindakan telah dilakukan tetapi tanpa dilakukan pengawasan lanjutan
akan menimbulkan tendensi penyimpangan baru.
Untuk memudahkan pengawasan
mengenai kinerja perusahaan transportasi maka harus ada pelaporan-pelaporan
dari pihak manajemen kepada pihak pemilik modal atau dari sopir dan tenaga
lapangan kepada manajer atau pimpinan yang lebih tinggi. Laporan-laporan yang
disampaikan adalah mulai dari segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifitas
pelayanan sampai kepada manajemen, administrasi, keuangan dan kinerja staff
serta kendala-kendala yang dihadapi dilapangan.
Laporan-laporan
dapat dilakukan setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Namun akan
lebih baik jika laporan mengenai kondisi perusahaan, interaksi antar staff
dilakukan setiap minggu, sementara laporan mengenai adminstrasi, keuangan, dan
kondisi lingkungan operasi serta kenyaman atau kendala-kendalanya dilakukan
setiap bulan, khusus untuk manajemen, program kerja dan realisasinya, dan
kinerja staff mulai dari pimpinan sampai staff terendah dilakukan setiap tahun.
Namun hal ini cukup djadikan acuan proses saja karena akan lebih baik jika
pelaporan dilakukan secepatnya saat ada permasalahan agar permasalahan yang ada
tidak menjadi besar karena lambat diatasi.
Pengawasan
terhadap pekerjaan dapat berupa bagan-bagan, formulir-formulir, nota-nota,
catatan-catatan, laporan-laporan, kunjungan-kunjungan, apakah semua itu sesuai
atau tidak dengan norma, kaedah, ketentuan, ukuran, timbangan atau kriteria
sebagai tolok ukur. Dari hasil pengawasan tersebut akan dapat diambil suatu
penilaian atau evaluasi.
4.
EVALUASI (EVALUATION)
Evaluasi bertujuan untuk
mengetahui sampai dimana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, kegiatan
mana yang belum diselesaikan atau yang sedang dalam proses penyelesaian dan
kendala-kendala apa yang dihadapi serta merumuskan strategi untuk
mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kegiatan evaluasi ini
meliputi, antara lain:
a. Mempelajari perkembangan
usaha atau kegiatan secara terus-menerus dengan cara-cara pemantauan
(pengawasan), sehingga dapat diketahui dengan segera segala sesuatu faktor yang
menghambat dan faktor-faktor pendukung dalam kegiatan tersebut.
b. Mengadakan pengukuran tingkat
keberhasilan suatu kegiatan sesuai dengan program-program tertentu.
c. Mengadakan berbagai usaha
untuk memecahkan hambatan-hambatan yang timbul demi kelancaran kegiatan yang
dijalani.
Ada ungkapan bahwa evaluasi
tidak berarti mencari-cari kesalahan, tetapi memperbaiki bila diteruskan
kesalahan. Ibarat seorang dokter, ia harus mengetahui dulu penyakit pasiennya
baru kemudian ia mampu untuk memberikan obat agar si pasien dapat cepat sembuh
dari penyakitnya. Begitu pula perusahaan atau organisasi yang bergerak dibidang
jasa sekalipun, harus mengetahui permasalahan yang ada baru bisa mencarikan
solusi yang akan diambil guna menyelesaikan masalah tersebut.
Sifat perbaikan dapat dalam
bentuk pengarahan, bimbingan, petunjuk dan lain-lain. Begitu juga evaluasi, ia bersifat
dimensional, artinya bukan saja melihat kebelakang mengevaluasi apa yang sedang
terjadi. Tetapi juga perkiraan-perkiraan tentang apa yang akan terjadi di masa
depan.
Setiap permasalahan yang
ditemukan dilapangan akan dibahas dalam rapat-rapat yang ditentukan dan
disesuaikan dengan waktu luang. Rapat-rapat yang dimaksud adalah rapat harian
yaitu satu kali dalam satu minggu, rapat bulanan yaitu rapat diadakan satu kali
dalam satu bulan, rapat tahunan yaitu rapat yang diadakan sekali setip tahun.
Berarti dalam satu bulan ada 4 kali
rapat harian, dalam satu tahun ada 12 kali rapat bulanan dan satu kali rapat
tahunan. Rapat harian membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan sehari-hari, rapat bulanan membahas tentang perjalanan organisasi
selama satu bulan dan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
olah organisasi secara menyeluruh sementara rapat tahunan membahas tantang
realisasi program kerja yang telah ditentukan, membahas tentang
startegi-strategi yang akan diterapkan guna tercapainya tujuan organisasi dan
membuat program kerja yang baru yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang
sering berubah-ubah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Demikianlah makalah tentang
Manajemen Jasa transportasi ini saya buat untuk menjadi acuan saya dalam
mendirikan sebuah usaha jasa bidang transportasi. Setelah saya selesai menulis
makalah ini, saya berkesimpulan bahwa ternyata suatu kegiatan organisasi adalah
bagaimana kita menerapkan manajemen dengan fungsi-fungsinya, dan segala kegiatan
akan sukses jika dijalankan dengan manajemen yang bagus dan terrencana. Sesuatu
hal yang diinginkan akan dapat dicapai apabila dilakukan dengan rencana dan
strategi yang mantap dan tentunya dengan semangat serta loyalitas dan konsisten
terhadap keinginanan untuk mencapainya.
Dalam menggerakkan organisasi,
manjemen adalah penggerak utama dengan berbagai fungsinya, namun fungsi
manajemen bukan hanya sebatas perencanaan saja lebih dari itu juga termasuk
pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan, dan evaluasi, seluruh fungsi
manajemen tersebut akan penulis jadikan sebagai alat manajemen dalam rangka
pencapaian tujuan yang ingin saya capai.
Suatu rencana adalah skema
kegiatan, atrategi, atau cara untuk melakukan kegiatan atau berusaha mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah satu
fungsi manajemen, rencana sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya sebuah
kegiatan yang memerlukan manajemen. Oleh karena itu manajemen akan berjalan
dengan baik apabila kegiatan dilakukan dengan betul-betul terrencana.
DAFTAR PUSTAKA
Widjaya A.W. ”Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen” Jakarta: Penerbit PT Bina
Aksara, 1987
Hughes,
Chris & Praty R. Dean, ”Manajemen
Produksi dan Operasi” Semarang: Penerbit Dahara Prize, 1996
Nasution,
H.M.N. ”Manajemen Jasa Transportasi” Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996
Firman B.
Aji dan S. Martin Sirait.”Perencanaan dan
Evaluasi (Suatu Sistem Untuk Proyek Pembangunan)” Jakarta: Bina Aksara,
1982
Dharma,
Agus ”Manajemen Prestasi Kerja” Jakarta: CV Rajawali, 1985
No comments:
Post a Comment