KONSEPSI
IBD DALAM KESUSTRAAN, SENI RUPA, SENI MUSIK, DALAM AGAMA, FILSAFAT DAN
KEINDAHAN
I.
Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk yang berpikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa
ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan menjelaskan hal
yang bersifat Alamiah, Sosial, dan Budaya serta manusia berusaha unntuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk
memahami masalah menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan. Siapakah
di antara kita yang yang tidak menyukai keindahan atau nilai-nilai yang
estetika? Setiap manusia memiliki kecenderungan untuk menghadirkan keindahan
dalam hidupnya. Itu dapat kita amati dalam kehidupan kita sehari-hari. Pakaian
yang kita dapati, penataan interior dan eksterior rumah kita, tempat kerja
kita, sampul buku ilmiah buku sastra dan lain-lain.
Berdasarkan sedikit pemahaman di atas, maka kami mencoba untuk membahas
masalah tersebut dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian keindahan?
2.
Apa perbedaan antara seni dan keindahan?
3.
Terbagi menjadi berapa sifat-sifat
keindahan itu?
4.
Terbagi menjadi berapa teori-teori
penciptaan seni?
5.
Apa yang dimaksud renungan?
6.
Apa yang dimaksud dengan keserasian?
7.
Apa yang dimksud dengan kehalusan?
II.
Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik,
molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni
(meskipun tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan,
danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung,
rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tataan, perabotan rumah tangga dan
sebagainya), suara warna, dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai
nilai yang sama, yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah,
yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Oleh karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya
tidak benar. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh
selera perseorangan, waktu dan tempat, mode, kedaerahan atau lokal.
Keindahan bagi manusia merupakan sesuatu yang sangat penting, yang menunjukan bahwa manusia itu memiliki
perasaan yang halus, lembut, serta menghargai kualitas. Tingginya cita rasa
artistik seseorang dalam meresapkan karya-karya yang indah, pada giliranya akan
memberikan pengaruh positif terhadap sikap emosi dan sikap moralnya.
Memiliki apresisai terhadap seni berarti memiliki penghargaan, keakraban,
dan kecintaan terhadap karya seni itu sendiri. Rasa dan sikap batin tersebut
berangkat dari suatu kemampuan meresap dan menghayati keindahan serta kemampuan
memahami makna yang terkandung di dalamnya. Menurut The Liang Gie, keindahan
dibedakan menjadi tiga yaitu:
1.
Indah dalam arti luas
2.
Indah dalam arti estetika murni
3.
Indah dalam arti terbatas pada
penglihatan
Keindahan dalam arti luas mengandung ide kebaikan. Plato menyebutnya
sebagai watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan
dalam arti estetik murni adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya
dengan sesuatu yang diserapnya. Adapaun pengertian keindahan dalam arti
terbatas adalah hanya benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yaitu
berupa keindahan bentuk dan warna.
Dari pembagian keindahan tersebut di atas, masih belum jelas apakah
sesungguhnya keindahan itu. Ini memang persoalan filsafat yang jawabannya
beragam. Salah satu jawaban ialah mencari cirri-ciri umum yang ada pada semua
benda atau kualitas hakiki atau dengan pengertian keindahan. Jadi, keindahan
pada dasarnya adalah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu
hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity) , keseimbangan (balance),
dan kebalikan (contrast).
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari
berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula
yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam
suatu benda dan di antara benda itu.
III.
Perbedaan Antara
Seni dan Keindahan
Hampir semua kesalahan kita mengenai konsepsi seni ditimbulkan oleh
kekurangtepatan dalam penggunaan kata seni dan keindahan. Yang jelas bagi kita
adalah bahwa kedua kata itu selalu salah dalam penggunaannya. Kita selalu
menganggap bahwa semua yang indah itu adalah seni atau sebaliknya, bahwa semua
seni itu indah dan yang tidak indah itu bukanlah seni. Identifikasi seni dan
keindahan seperti ini adalah dasar dari segala kesukaran kita di dalam
memberikan apresiasi kepada seni.
Seni tidak identik dengan keindahan. Dalam menghadapi sebuah karya seni,
tidak hanya kategori keindahan yang bergetar dalam hati seorang penonton,
melainkan kategori lainnya juga. Perasaan estetik hanya merupakan sebagian saja
dari perasaan seni. Sebuah contoh yang sangat sederhana dapat menerangkan bahwa
keselarasan tidak selalu merupakan satu-satunya pedoman untuk menimbulkan efek
estetik, bahkan penyimpanan menambah efek estetik. Misalnya meja persegi, daun
meja ditutup dengan taplak yang juga persegi, tetapi taplak itu tidak dipasang
sedemikian rupa sehingga tepi taplak tidak selaras dengan daun meja, tetapi
justru menyilang. Karena persilangan inilah efeknya justru lebih menarik dan
enak untuk dipandang.
IV.
Sifat-sifat Keindahan
Untuk mengatakan sesuatu itu indah atau tidak, berikut
ini akan diungkapkan sifat keindahan. Atas dasar sifat ini, juga akan
dikemukakan beberapa tanggapan mengenai keindahan.
1.
Keindahan itu kebenaran
Kebenaran artinya bukan tiruan. Oleh karena itu, tiruan lukisan Monalisa
tidak indah karena dasarnya tidak benar. Mana indah, gadis cantik atau lukisan
gadis cantik itu?
2.
Keindahan itu abadi
Abadi artinya tidak pernah dilupakan, tidak pernah hilang susut. John
Keats menyatakan bahwa sesuatu yang indah adalah abadi, sedangkan yang tidak
abadi adalah tidak indah.
3.
Keindahan mempunyai daya tarik
Daya tarik artinya memikat perhatian orang, menyenangkan, tidak
membosankan. Bali menyenangkan orang, ia mempunyai daya tarik. Karena itu,
dikatakan bahwa Bali itu indah. John Keats juga menyatakan bahwa sesuatu yang
indah itu selain abadi, juga mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
4.
Keindahan itu wajar
Wajar artinya tidak berlebihan dan tidak pula kurang atau menurut apa
adanya. Misalnya, foto berwarna yand dicetak lebih indah dari pada warna
aslinya, justru tidak indah karena berlebihan.
5.
Keindahan itu kenikmatan
Kenikmatan artinya kesenangan yang memberikan kepuasan. Menonton film atau
pertunjukan tari-tarian yang tidak menyenangkan dikatakan tidak indah. Apabila
pencipta suatu karya seni memperoleh kenikmatan atau kepuasan apabila karyanya
itu dikatakan indah.
6.
Keindahan itu
kebiasaan
Kebiasaan itu artinya dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa menjadi
biasa karena dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa tidak indah namun
karena dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi biasa dan indah. Sesuatu yang
tidak nikmat menjadi nikmat karena terbiasa misalnya merokok.
V.
Teori-Teori Penciptaan Seni
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.
Teori-teori itu adalah teori pengungkapan, metafisis, dan psikologik.
a.
Teori Pengungkapan
Menurut The Liang Gie teori pengungkapan merupakan teori yang berupa
pengalaman, maka apa yang telah dialami itu dirunungkan, lalu diungkapkan dan
hasil ungkapan itu adalah hasil seni.
b.
Teori Metafisik
The Liang Gie menjelaskan bahwa teori seni yang bercorak metafisis
merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya
tulisnya membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan, dan teori seni.
c.
Teori Psikologis
Lebih lanjut The Liang Gie menguraikan bahwa teori-teori metafisik dari
filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang
ide-ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan karena
terlampau abstrak dan spekulatif. Hal tersebut mendorong sebagian ahli estetika
dalam abad modern untuk menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya
seni dan alam pikiran penciptaannya dengan mempergunkan metode-metode
psikologis. Misalnya, berdasarkan psikoanalistis ditemukan bahwa proses
penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bahwa sadar seorang seniman,
sedangkan karya seni merupakan bentuk terselubung atau perluasan yang
diwujudkan dari keinginan itu.
VI.
Pengertian Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya
dengan diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil renungan.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya berbeda satu sama lain,
sekalipun objek yang direnungkan sama. Apabila objek renungannya berbeda. Jadi
apa yang direnungkannya itu tergantung kepada objek dan subjek. Renungan atau
pemikiran yang dibahas dalam modul ini berhubungan dengan keindahan. Setiap
hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa di renungkan hasil seni tidak akan
mencapai keindahan.
Renungan yang berhubungan dengan keindahan atau
penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, yaitu teori
pengungkapan, metafisika dan psikologis.
VII.
Pengertian Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi, dengan kata
dasarnya adalah rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok
mengandung pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang. Perpaduan misalnya,
orang yang berpakaian serasi antara kulit dan warna pakaiannya. Orang hitam
yang memakai warna hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai orang
berkulit kuning.
Keserasian identik dengan keindahan, sesuatu yang serasi
tentu tampak indah. Oleh karena itu, sebagian ahli pikir berpendapat bahwa
keindahan ialah sejumlah kulita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
Kualita yang paling sering disebut kesatuan, keselarasan, dan perlawanan atau
pertentangan.
Keserasian tidak ada hubungan dengan
kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan
ukuran. Keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi rendah, keras
lembut dan panjang pendek. Kadang-kadang kemewahan bisa menunjang keserasian,
tetapi hal itu tidak selalu terjadi.
VIII.
Pengertian Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus,
artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik, beradab. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus, sopan dan beradab. Halus bagi manusia adalah sikap
lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam kata-kata, lembut dalam roman
muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Lawannya ialah sikap kasar atau sikap
yang emosional, sombong, kaku, atau bermusuhan.
Sikap halus atau lembut merupakan
gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Oleh sebab itu,
orang yang bersikap halus atau lembut biasanya suka memperhatikan keperluan
orang lain dan suka menolong orang lain.
Kehalusan dan kekasaran dapat terlihat dari gerak kaku,
roman, muka, tutur bahasa. Anggota badan yang melahirkan sikap kehlusan itu
ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata dan bahu.
Prinsip hidup kekeluargaan harus
didasarkan kepada cinta kasih, keadilan, kejujuran, kesetiaan, ketertiban,
kedisiplinan. Pergaulan yang didasarkan pada prinsip itu tentu akan melahirkan
kehalusan dalam pergaulan. Sekurang-kurangnya ketentraman dan kesejahteraan.
Karya seni adalah hasil ciptaan
manusia yang mempunyai nilai-nilai tertentu. Nilai itu antara lain indrawi,
bentuk, dan pengetahuan. Nilai-nilai itu terwujud dalam bentuk lahir yang dapat
dinikmati oleh indra kita (mata, telinga) sehingga memaksakan hati kita.
Hasil seni sangat berpengaruh
terhadap jiwa dan pebuatan manusia. Banyak orang menangis karena seni (seni
drama, film, seni suara), namun banyak juga orang yang melenggang-lenggang
karena mendengarkan lagu-lagu yang tenang menghanyutkan. Itulah sebabnya bagi orang
tua yang menginginkan anak-anaknya berperasaan halus, dianjurkan untuk memutar
lagu-lagu klasik.
XI. Kesimpulan
Keindahan bersal
dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Keindahan
identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Segala sesuatu yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah. Selain itu, keindahan juga bersifat
universal.
Definisi keindahan sangat luas. Oleh
karena itu dalam estetika modern, orang lebih suka berbicara tentang seni dan
estetika karena hal itu merupakan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan
pengalaman secara empirik dan penguraian sistematis.
No comments:
Post a Comment