Definisi dan Sejarah Orientalis
Terimakasih telah mengunjungi Juragan Makalah, berikut ini adalah artikel tentang sejarah orientalisme, meliputi definisi orientalisme, sejarah orientalisme, pendapat para tokoh tentang orientalisme, perkembangan orientalisme.
1. Definisi Orientalisme
Menurut Muthaqabani dalam kajiannya, menyebutkan
bahwa istilah orientalisme muncul pada tahun 1638, yang digunkan oleh seorang
anggota gereja timur (yunani). Menurut Rodinson[1]
orientalisme ini lahir untuk memenuhi kebutuhan “mewujudkam satu cabang
pengetahuan khusus untuk mengkaji dunia timur”.[2]
Menurut Rudi Paret,[3]
orientalisme adalah ilmu ketimuran atau ilmu tentang dunia timur. Menurut Edwar
Sa’id Orientalisme adalah bidang pengetahuan atau ilmu yang mengantarkan pada
pemahaman dunia timur secara sistematis sebagai suatu obyek yang dapat
dipelajar, diungkap, dan diaplikasikan.[4]
Menurut ahmad abdul hamid, orientalisme adalah
studi-studi akademis oleh orang orang barat yang kafir terhadap Islam dan kaum
muslimin, dari berbagai aspeknya, yakni aqidah, syari’ah, budaya, peradaban, sejarah,
system kehidupan, kekayaan alam dan potensi-potensinya.[5]
Menurut Syamsuddin Arif orientalis adalah para sarjana
barat yang notabene non muslim yaitu orang-orang yahudi, kristen ataupun ateis
yang sibuk mengkaji Islam beserta seluk beluknya. Adapun kalangan muslim yang
terpengaruh oleh tulisan-tulisan mereka lalu latah dan ikut-ikutan menolak
hadis secara keseluruhan disebut pengikut orientalis.[6]
Menurut Muthabaqani, orientalisme adalah segala
sesuatu yang bersumber dari orang-orang barat, yaitu dari orang-orang eropa dan
orang orang Amerika, berupa studi-studi akademis yang membahas masalah-masalah Islam
dan kaum muslimin dibidang akidah, syari’ah, social, politik, pemikiran, dan
seni.[7]
Temasuk orientalisme pula yakni:[8]
a. Segala sesuatu yang disebarluaskan oleh
media massa barat baik dengan bahasa mereka ataupun dengan bahasa arabmelalui
Koran, radio, televisi, film, kartun, dan saluran saluran luar angkasa yang
menyangkut islam dan kaum muslimin.
b. Segala sesuatu yang ditetapkan oleh para
peneliti dan politisi barat dalam berbagai konferensi dan seminar mereka, baik
yang terbuka ataupun yang tertutup.
c. Segala sesuatu yang ditulis oleh orang
arab Kristen, yang memandang islam dengan kacamata barat.
d. Segala sesuatu disebarluaskan oleh para
peneliti muslim, yang belajar daripara oientalis danbanyak mengadopsi pemikiran
orientalis.
2. Sejarah Orientalisme.
Menurut
as-Shiba’i orientalisme di awali saat tentara salib menyerang negari-negeri
Islam, yang didorong oleh setidaknya dua faktor, yakni:[9]
a. Faktor agama dan fanatisme buta yang
dipropagandakan oleh pemuka-pemuka gereja terhadap masyarakat eropa dengan
memberikan gambaran yang amat buruk terhadap Islam.
b. Faktor politik imperialisme, dimana
pemimpin pemimpin eropa banyak mendengar tentang kemakmuran negeri-negeri Islam
dengan kesuburan tanahnya, kekayaan buminya, dan kemajuan peradabanya.
Menurut Musthafa as-Shiba’iy, bahwa awal dari
orientalisme adalah konflik antara kaum muslimin dan Kristen di Andalusia pada
abad 15 M.
Menurut
muthabaqani, bahwa peristiwa-peristiwa tersebut hanyalah tanda tanda awal dari
orientalisme. Apa yang datang setelah itu
dia anggap sebagai pendalaman ide tentang orientalisme, perluasan
orientalisme, dan peningkatan perhatian terhadap oerientalisme. Jadi titik awal
yang sesungguhnya dari orientalisme adalah sejak abad 16 M, yakni suatu masa
dimana banga eropa mengalami kebangkitan dengan aktifitas reformasi gereja,
renaissance, dan humanisme. Sejak abad 16 M itulah di eropa banyak karya cetak
berbahasa arab, juga mulai banyak lembaga, lembaga kajian yang mengeluarkan
berbagai karya berupa buku. Pada tahun 1632 telah terbentuk lembaga studi
bahasa arab di Cambridge, dan pada tahun 1638 terbentuk pula di oxford.[10]
[2] Zeid B. Smeer,Ulumul
Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008)
[4] Zeid B. Smeer,Ulumul
Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008)
[5] Zeid B. Smeer,Ulumul
Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008)
[6] Syamsuddin
Arif, Gugatan Orientalis Terhadap Hadis Dan Gaungnya Di Dunia Islam,
Jurnal Kajian Islam al-Insan No. 2, Vol. I, 2005,
[7] Zeid B. Smeer,Ulumul
Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008)
[8] Zeid B. Smeer,Ulumul
Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008)
[9] Zeid B. Smeer,Ulumul
Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008)
[10] Zeid B. Smeer,Ulumul
Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008